Rabu, 29 Mei 2013

[FF]You're My Everything (Part 2 END)




PJS Entertainment
Present
__________…..~~ooOoo~~…..__________

Title                 :           You’re My Everything [Part 2 (END)] (유으 마이 에브리팅 [일부2] )

Author                        :           Veny Sugandhi a.k.a Park Jiseon (@Veny_Sparkyu)

Main Cast        :           Cho Kyuhyun, Park Jiseon *Author numpang eksis XD*

Sub Cast          :           Lee Hyukjae, Lee Donghae, Kim Heechul, Shin Minyoung.

Cameo                        :           Park Jungsoo, Kang Sora, Kim Hyejin, Park Sooyoung, Lee Minhyuk BTOB.

Genre              :           Campur aduk kaya rujak.. kekeke :D

Credit Picture :           PJS Edited

Cast Info         :           - Cho Kyuhyun, Lee Hyukjae, Lee Donghae and Kim Heechul adalah artis milik SMEnt.
-        Shin Minyoung adalah artis milik PJSEnt. (Menejemen artis pendatang baru)

Disclaimed      :           Cast milik SMEnt (Park Jiseon & Shin Minyoung adalah artis milik PJSEntertainment), tapi Kyuhyun dan FF ini hanya milik saya. Kekeke:D #Buaarrr… *Author dilempar bom atom ma Sparkyu*. Jika anda menemui ff berjudul sama, saya mohon maaf. Tapi saya berani jamin isi dan alur ceritanya pasti berbeda karena ff ini murni dari lubuk otak saya yang paling dalam(?)

Recommended Song :            Girl’s Day – Don’t Forget Me (gak tau lagu ini cocok ato gak tapi, author dapat ilham waktu denger lagu ini)

Sambutan       : Assalamu’alaikum *ala Teuki* Mian sebelumnya kalo FF nii gak bagus makanya readerdeul gak ada yang kommen kecuali temen saya. Itu juga dia make akun google author. Hiks,, hiks,,. Sebenernya gak niat lanjutin nii FF tapi karena desakan dari chingudeul di sekolah author, akhirnya aku lanjutin aja deh *loh kok author jadi curhat sich?*. ya udah dari pada author makin banyak ngomong mending diakhiri aja deh sambutan ini. Sekarang author udah gak peduli lagi nii FF mau dikomen kek, mau dibuang kek, yang penting author dah share. Moga aja di part ini bisa ending. Happy reading^_^ !!!

Warning          : Typo bertebaran dimana-mana!! Jika tidak berhati-hati anda akan tertular virusnya (?)

__________…..~~ooOoo~~…..__________



#Kyuhyun POV#

@Lotte Amussement Park
Sudah lebih 4 jam kami menikmati hampir semua wahana di tempat hiburan terbesar di Korea Selatan ini. Hatiku sungguh bahagia bisa bersenang-senang dengan orang yang sangat aku cintai di sampingku ini. Dari raut wajahnya, sepertinya dia juga gembira. Apalagi setelah aku membelikannya permen kapas tadi.

“Jiseon-ah, ayo kita pulang! Sepertinya sudah mulai gelap. Aku akan mengantarmu” Karena hari mulai gelap, sebaiknya kami pulang. Aku takut nanti amma dan appanya sibuk mencarinnya.

“baiklah, kajja” dia mengangguk dan berjalan duluan. Aku mengikutinya dari belakang. Jarang-jarang dia menurut seperti ini.

“Kyuhyun-ah..!!” tiba-tiba ada suara yang cukup familiar memanggilku dari belakang. Otomatis kami berbalik hendak mengetahui suara siapa itu.

“Shin Minyoung??” gumamku pelan menyadari sosok yeoja yang tadi memanggilku semakin mendekat ke arahku dengan senyuman khasnya.

“annyeong haseyo! Lama tidak bertemu denganmu Kyu” sapanya begitu dia berada tepat dihadapanku.

“ah, ne! bukannya kau sekolah di Jepang?” ujarku

“ne, aku memang di Jepang tapi aku pindah disini” jawabnya dengan senyum yang sumringan

“oh,, begitu rupanya!” gumamku mengerti

“lalu siapa yeoja disampingmu ini? Apa dia yeojachingumu?”

“ah,, anni! Kami tidak punya hubungan apapun, hanya teman satu sekolah. Kyu, kau mau mengantar aku pulang atau tidak?” sergah Jiseon dengan sigap.

“mianhae, Minyoung-ah! Aku harus mengantarnya pulang dulu karena sudah mulai malam”

“ah, ne! nanti kapan-kapan kita bisa bertemu lagi bukan?” Minyoung memastikan.

“itu pasti. aku pulang! Annyeong, Minyoung-ah” pamitku. Aku berjalan menjauh darinya dan diikuti Jiseon dari belakang.

#Kyuhyun POV end#

Keesokan harinya @Kantin Sekolah

#Jiseon POV#
Seperti biasa Aku dan ke3 namja sarap yang selalu melekat dikehidupanku namun sangat aku butuhkan sedang duduk berkutat dengan makanan kami masing-masing.

“yak! Apa kalian tahu, dikelasku dan Heechul ada anak baru loh!” ujar Eunhyuk membuka percakapan.

“Jinjja? Dia Yeoja atau Namja?” Tanya Donghae antusias.

“tentu saja Yeoja!” balas Heechul

“dia pindahan dari Jepang! Dia tinggi, cantik, memiliki rambut emas bergelombang dan tentu saja tubuh yang sexy” sambung Eunhyuk menjelaskan cirri-ciri yeoja yang mereka maksud itu.

“jinjja? Ah, pasti aku masih lebih cantik darinya” sergahku tak percaya dengan yang Eunhyuk katakan.

“tentu saja! Siapa yang bisa menandingi kecantikan uri Jiseon ini” puji Heechul dengan lantang hingga makanan dimulutnya muncrat-muncrat ke Eunhyuk yang berada tepat dihadapannya.

“yya! Mulutmu itu dijaga kalau bicara!” pekik Eunhyuk tak terima. Aku hanya tersenyum malu sementara Eunhyuk menahan marahnya karena wajahnya telah dibersihkan Donghae.

“ne, benar yang Heechul katakan” ujar Eunhyuk setuju.

“ne, uri Jiseon lah yang paling cantik!” Donghae juga setuju. Aku semakin malu mendengar perkataan mereka itu. Bahkan mungkin sekarang wajahku sudah memerah dibuatnya.

“yya, yya, yya,, apa yeoja sana yang tadi kalian sebut itu?” ujar Donghae yang matanya hampir copot menunjuk yeoja yang sedang berjalan memasuki kantin itu. Eunhyuk dan Heechul berbalik.

“iya benar! Dia benar-benar cantik kan?” ujar Eunhyuk dan Heechul bersamaan. Mereka bahkan beranjak  dari tempat duduk mereka masing-masing meninggalkan aku sendiri. Mereka seperti terhipnotis oleh gadis Jepang itu. Aku kesal dengan kelakuan mereka itu.

“yyak! Donghae, Eunhyuk, Heechul! Tadi kalian bilang aku yang paling cantik” pekikku tak terima. Tapi mereka tidak menghiraukan aku malah mengajak anak baru itu bicara.

“ishhh,,,” desisku jengkel. Aku menggembungkan pipiku, memanyunkan bibirku dan melipat tangan didepan dadaku pertanda aku sedang kesal. Ku lihat yeoja itu dengan saksama. Sepertinya dia tidak asing lagi!.

“Shin Minyoung??” gumamku mengetahui bahwa gadis Jepang yang mereka maksud tadi adalah Shin Minyoung yang bertemu denganku dan Kyuhyun kemarin. Sebelum aku terbakar kemarahan, disini lebih baik aku pergi.

Baru saja aku berbalik kekiri, tiba-tiba selembar kertas menabrak tepat didepan mataku. Apa ini?. Kertas ini mengahalangi pandanganku jadi aku ambil dan ku baca kata demi kata yang ada dikertas itu.

“ini tampak seperti soal” gumamku pelan

“Bingo! Benar sekali, ini adalah soal tes 50 nomor untukmu sebelum aku memulai pelajaran tambahan untukmu” ujar seseorang disampingku yang tak lain dan tak bukan adalah Cho Kyuhyun yang tadi menempelkan kertas ini diwajahku.

“oh, jadi kau ingin tahu sejauh mana kemampuanku?” ujarku.

“rupanya otakmu cukup cepat tanggap juga! Ini nmr 1-20 matematika, 21-35 fisika, 36-40 kimia, dan sisanya pelajaran lain” jelasnya

“aku akan menjawab semuanya dengan tepat dan benar, lihat saja nanti” ujarku mantap. Dia tampak melirikku dengan tatapan meremehkan.

“oke, aku tunggu jawabannya nanti sore di rumahku, jangan sampai terlambat, Park Jiseon! Oh iya, jangan lupa kau sertakan penyelesaiannya secara terperinci!” ujarnya lalu pergi.

Pukul 16.00 KST @Rumah Kyuhyun

“hhmm,,, jawabanmu tidak banyak yang salah” gumam Kyuhyun yang kini sedang duduk di hadapanku.

“mwo? Maksudnya apa!” pekikku

“lihat ini! Sebagian besar sudah benar, tapi penjelasanmu masih kurang dan akhirnya tidak semua soal yang kau jawab benar” bentaknya menunjukkan soal matematika yang menurutku susah.

“oh, yang itu aku tidak mengerti makanya jawaban dan penjelasannya juga asal-asalan” ujarku memberi alasan

“isshh,, begini saja kau tidak mengerti? Kalau begitu tunjukkan soal-soal mana saja yang tidak kau pahami biar nanti aku jelaskan” ujarnya

“hmm,, yang aku tidak mengerti nomor 3, 6, 8, 11, 30, 31, 32, dan 39.” Ujarku memberitahu soal-soal yang tidak aku mengerti sambil menunjukkan nomornya.

“aigoo,, banyak sekali yang kau tidak mengerti!” keluhnya sambil memelototiku.

“yya! Kau tidak usah memelototiku seperti itu, siapa suruh kau memberikan aku soal-soal gila seperti itu! Lebih baik sekarang kau ajari aku dan tidak usah banyak mengeluh. Arasseo!!” pekikku

“oke, kalau begitu dengar baik-baik penjelasanku karena aku tidak akan pernah mengulanginya lagi!” ujarnya yang hanya dibalas anggukan olehku, pertanda aku menyetujuinya.

#Jiseon POV End#

Kyuhyun pun mulai memberi Jiseon penjelasan dari soal-soal gila yang diberikannya secara terperinci dan menjadi mudah dimengerti. Selama Kyuhyun menjelaskan, Jiseon malah senyum-senyum sendiri. Entah apa yang ada dipikirannya. Dengan lemah lembut Kyuhyun mengajarinya hingga mereka tak menyadari lamanya waktu yang telah mereka lalui meskipun Jiseon tidak begitu memperhatikan. Jam dinding diruang TV yang mereka gunakan untuk belajar menunjukkan sudah pukul 19.15 KST.

“ddrrrrrrtttt,,,, ddrrrrrrtttt,,,,” hp Jiseon bergetar. Dilayarnya tertulis Chullie. Jiseon pun mengangkatnya.

“yeoboseyo” sapa Jiseon pada Heechul yang berada di seberang telepon

“yeoboseyo, Jiseon-ah! Kau dimana? Aku, Donghae dan Eunhyuk mau nonton drama musical dan kami membeli 5 tiket. Apa kau mau ikut? Kalau mau jangan lupa bawa temanmu lagi, ne?” jawab Heechul

“jinjja? Aku mau! Jam berapa?” Tanya Jiseon histeris karena dia memang sangat suka nonton drama musical.

“sebentar lagi, ini kami sedang didepan loket!”

“aishh,, kenapa baru bilang sekarang, hah!!” omel Jiseon

“yya,, masih untung mau diajak! Pokoknya sekarang kau harus datang” pekik Heechul dari seberang telepon dan kemudian mematikan telepon tanpa mendengar sepatah katapun dari Jiseon

“Isshh,, kebiasaan mematikan telepon seenaknya!” gumam Jiseon kesal sambil memelototi hpnya.

“wae?” Tanya Kyuhyun bingung melihat Jiseon ngomel-ngomel sendiri.

“Heechul mengajakku untuk nonton drama musical, tapi harus mengajak seorang teman lagi. Dia salah, kenapa tidak bilang dari tadi, biar aku bisa mencari seorang teman lagi” Jiseon memberitahu Kyuhyun.

“oh! Kenapa tidak ajak aku saja!” ujar Kyuhyun menawarkan diri. Jiseon menatap Kyuhyun sejenak berpikir.

“hmm,, bolehlah! Kajja” ujar Jiseon setuju. Merekapun bergegas merapikan buku dan pergi ke tempat Heechul DKK berada menggunakan mobil.

>Skip<

Tempat drama musikalnya tidak jauh dari rumah Kyuhyun. Jadi tidak butuh waktu lama untuk sampai. Setelah memarkirkan mobil, Jiseon dan Kyuhyun menuju loket. Di depan loket sudah ada HeeEunHae yang menunggu mereka.

“kau mengajak Kyuhyun?” Tanya Eunhyuk seketika.

“memangnya kenapa?” Jiseon balik nanya.

“tidak biasanya! Ketemu dimana?” tukas Heechul menimpali

“apa kalian lupa hari ini aku ada belajar tambahan di rumah Kyuhyun?” ujar Jiseon yang dibalas Oh panjang dari ketiga sahabatnya itu.

“oh, ya! Kalian dapat tiket sebanyak itu dari mana?” Tanya Kyuhyun yang bingung dari mana mereka mendapatkan uang banyak untuk membeli banyak tiket.

“tadi kami ikut undian disana”ujar Donghae sambil menunjuk stand yang bertuliskan undian tiket gratis di depan mereka.

“udah ngegosipnya, lebih baik kita masuk karena sebentar lagi bakal dimulai tuh” panggil Eunhyuk yang sudah memberikan tiket drama musikalnya pada petugas didepan pintu masuk. Tanpa ba bi bu mereka ber5  pun masuk.

Selama pertunjukkan, KyuEunHaeChul menyaksikan dengan penuh konsentrasi kecuali Jiseon yang sudah mulai tidak kuat menahan kantuk. Mungkin karena dia lelah setelah seharian tidak istirahat. Dari pulang sekolah dia langsung mengerjakan soal yang diberikan Kyuhyun dan sorenya lagi dia harus belajar di rumah Kyuhyun dan akhirnya sekarang dia diserang kantuk sebelum waktunya dalam pertunjukkan drama musical favoritnya. Kepalanya terus mengangguk-angguk gak jelas hingga akhirnya matanya tak kuat lagi untuk bertahan dan tersandarlah kepalanya di bahu Kyuhyun yang duduk di samping kanannya. Semula Kyuhyun kaget kenapa Jiseon bersandar padanya. Tapi begitu dia mengecek mata Jiseon yang tertutup dia mengerti bahwa Jiseon tertidur karena mungkin dia kecapekan jadi dia membiarkan Jiseon tertidur di bahunya.

Para pemeran membungkuk pada penonton dan di balas tepukkan tangan dari para penonton pertanda berakhirnya pertunjukkan. Heechul yang baru sadar kalau dari tadi Jiseon tertidur mencoba untuk membangunkannya tapi di larang oleh EunHae.

“tidak usah membangunkannya” larang Donghae

“iya, sepertinya dia lelah sekali, biarkan Kyuhyun yang mengantarnya pulang” Eunhyuk menimpali.

“kalian benar, seharian ini uri Jiseon tidak istirahat” Heechul setuju

“Kyuhyun-ah, tolong antar Jiseon pulang ne? tidak apa-apa kan?” ujar Donghae meminta Kyuhyun yang mengantar Jiseon

“ne, aku akan mengantarnya pulang sampai di rumah dengan selamat” ujar Kyuhyun

“geurae, kami pulang duluan ya! Bye” Sergah Eunhyuk dan beranjak duluan dari kursi penonton bersama Donghae dan Heechul.

Kyuhyun pun mengangkat tubuh mungil Jiseon di punggungnya menuju mobil. Setelah meletakkan Jiseon di tempat duduk penumpang dan memasangkan sabuk pengaman, Kyuhyun mulai menyetir menuju rumah Jiseon.

Sepanjang perjalanan, Kyuhyun menyetir dengan penuh keheningan karena takut Jiseon terbangun sambil sesekali menatap wajah polos Jiseon yang sedang terlelap dan selalu tersenyum setelah melirik putri tidur disampingnya.

Kyuhyun menghentikan mobilnya karena sudah berada di depan rumah Jiseon. Dia pun melepaskan sabuk pengaman yang terpasang ditubuh Jiseon dan tanpa sengaja wajahnya berada sangat dekat dengan Jiseon. Dilihatnya wajah polos yang sedang terlelap itu lekat-lekat. Seulas senyum terpatri dibibirnya.

“harus berapa banyak lagi cinta yang harus aku berikan untukmu agar kau mengerti perasaanku?” bisik Kyu pelan masih dalam posisi didepan wajah Jiseon.

#Jiseon POV#
Aku merasa ada seseorang yang berbisik di depan wajahku. Perlahan aku membuka mataku. Apa ini? Mengapa dia melihatku seperti itu?. Tunggu, apa dia menagis? Aku melihat mata kecoklatannya itu ditutupi oleh lapisan bening. Ada apa denganku, kenapa aku tidak bergerak sama sekali. Padahal jarak antara wajah kami sangat dekat. Aku bahkan dapat merasakan deru nafasnya yang menyentuh permukaan kulitku. Dalam beberapa detik suasana menjadi begitu hening. Kami hanya sedang berkutat dalam fikiran masing-masing. ‘Ternyata dia sangat tampan’ itulah yang ada difikiranku sekarang.

“mian, tadi aku hanya ingin membuka sabuk pengamanmu”. Dia mulai membuka mulutnya dan kembali ke posisinya semula dan memegang setir.

“sebaiknya kau masuk. Ini sudah malam dan besok kita harus ke sekolah” sambungnya.

“ah, ne! gomawo sudah mengantarku” ujarku lalu membuka pintu dan keluar. Setelah itu aku berbalik lagi.

“kau hati-hati dijalan” pesanku seraya membungkukkan badanku.

“ne” jawabnya pelan lalu *wuushh* dia berlalu dari hadapanku dengan mobil hitamnya.

#Jiseon POV End#

#Kyuhyun POV#
Tadi mata kami kembali bertemu sangat dekat untuk kesekian kalinya.

“Aishh,, kau bodoh Kyu! Untuk apa kau memberikan tatapan memelas itu padanya?” aku terus merutuki diriku yang berbuat bodoh. Bayangan mata yang perlahan terbuka itu kembali terulang dipikiranku. Aku menarik pedal dan menambah kecepatan agar segera sampai dirumah mengingat hari yang semakin malam.

Sesampainya di rumah aku langsung mandi dan menuju tempat tidurku yang nyaman ini.
Sudah ribuan kali aku mencoba untuk memejamkan mataku tapi tiap aku menutupnya, bayangan yeoja yang sedang terlelap itu kembali muncul. Ada apa denganmu Cho Kyuhyun? Kenapa kau terus mengingat yeoja yang sama sekali tidak mencintaimu itu?. Ayolah Kyuhyun. Kemudian aku menarik selimut menutupi seluruh badan termasuk kepalaku.

#Kyuhyun POV End#
>Skip<
#Jiseon POV#

Aigoo,, otteohke! Kenapa senyum ini tidak ingin pudar dari wajahku?. Setiap kali aku menutup mataku untuk mencoba tidur, wajah itu kembali muncul. Ku lirik jam weker di meja yang terletak disisi tempat tidurku sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.

“huwaa,, aku bisa terlambat nanti!” jeritku mengetahui bahwa ini sudah hampir pagi dan aku belum tertidur juga. Ini pertama kalinya aku terkena insomnia karena seorang namja. Ada apa denganku?.

Aku berinisiatif menanyakan bagaimana cara menghilangkan insomnia pada EunHaeChul. Ku ambil IPhone merek Appleku yang ku letakkan di meja kecil disamping tempat tidurku.

Aku mengirim pesan singkat yang sama pada mereka
To: Hyukkie / Fishy / Chullie
“Annyeong, apa kalian sudah tidur? Aku insomnia, ayolah beritahu aku bagaimana cara menghilangkannya? Aku takut besok akan terlambat.”
Setelah itu dengan cepat aku mengklik tombol send.

Beberapa menit kemudian IPhoneku bergetar
From: Chullie
“Yyaa! Tentu saja aku sudah tidur! Atas dasar apa seorang pelajar insomnia? Lagi pula tadi kau tertidur pulas sewaktu di gedung pertunjukkan, kenapa sekarang kau malah insomnia hah? Sudahlah, cuci kaki,tarik selimutmu dan tidur!”

Aku pikir dia mau membantu. Eh, malah marah-marah, lebih baik aku tidak usah membalasnya. Aku takut dia makin marah, jika Heechul marah sangat menyeramkan. Tiba-tiba ada sms dari Donghae dan Eunhyuk yang masuk bersamaan. Wah, kompak sekali mereka ini!

From: Fishy
“menurut buku yang pernah ku baca, jika kau mengalami insomnia, sebaiknya kau melakukan kegiatan yang bisa membuatmu lelah”

Itu jawaban dari Donghae, sedangkan Eunhyuk

From: Hyukkie
“Lebih baik kau lari mengitari kamarmu hingga 100x karena itu akan membuatmu lelah dan akhirnya tertidur”

Hmm,, baiklah akan aku coba! Eh, tunggu! Kenapa jawaban mereka bisa saling berkaitan? Sudahlah, tidak penting. Akupun keluar dari selimutku dan berlari mengitari kamarku yang lumayan luas ini. Baru putaran ke-50 aku sudah ngos-ngosan. Sepertinya kau mulai lelah dan mengantuk. Tanpa ba bi bu lagi aku langsung menghempaskan tubuhku di tempat tidur empukku lalu menarik selimut dan menutup mata.

“tok tok tok” aish,, baru saja aku menutup mata, kenapa sudah mengetuk pintuku? Aku tidak peduli, aku masih ingin tidur. Aku benamkan kepalaku dibawah bantal agar suara ketukan itu tidak terdengar.

Aish,, sekarang aku malah merasa ada yang mengguncang-guncang tubuhku.
“yya! Apa kau mau absen dikelas hari ini, Park Jiseon?” suara itu, itu adalah suara Kang Sora, eommaku

“aish,, sedikit lagi, amma! Aku baru saja menutup mataku” aku mencoba membujuk ammaku yang judes ini.

“sedikit lagi apanya! Ini sudah jam berapa?” kudengar suara amma yang terus menyuruhku bangun. Bahkan aku mendengar sepertinya amma membuka gorden jendelaku. Aku mengeluarkan kepalaku dari balik bantal. Aku terkejut melihat betapa terangnya cahaya matahari yang masuk dikamarku saat ini.

“aigoo,, memangnya jam berapa sekarang?” tanyaku panic

“jam setengah delapan, Park Jiseon!” jawab ammaku ketus.

“omo, 25 menit lagi pelajaran akan dimulai” Tanpa basa basi lagi aku langsung menyambar handuk dan menuju kamar mandi secepat kilat. Aku hanya mandi seadanya karena terburu-buru. Setelah itu kupakai seragamku dan mengisi buku pelajaran ranselku.

“amma, appa aku pergi!” pamitku pada kedua orang tuaku saat aku akan keluar dari pintu. Seperti biasa, aku berjalan kaki menuju sekolah karena jaraknya yang tak jauh. Meskipun tak terlalu jauh tapi aku berlari menuju sekolah karena lima menit lagi bel akan berkumandang(?) dan otomatis gerbang sekolah akan ditutup.

“hosh.. hosh.. hosh..” aku mengatur nafasku ketika melihat gerbang sekolah sudah didepan mata memegang kedua lututku yang gemetaran. Tapi aku melihat Kim seonsaengnim yang terkenal kejam pada murid itu akan menutup pintu. Aku lupa kalau hari ini adalah hari piketnya. Matilah aku.

“andwaeee, seonsaengnim! Jangan ditutup duluuuu” pekikku memanggil Kim seonsaengnim namun teriakanku sia-sia saja *praanggg!!!* bunyi gerbang yang ditutup kasar oleh seonsaengnim.

“kalian sudah terlambat! Dan aku akan menghukum kalian” ujar Kim seonsaengnim dari balik gerbang.

“aku hanya terlambat beberapa detik, seonsaengnim! Jebal, mianhamnida! Jika aku diizinkan masuk, aku tidak akan mengulanginya. Jebal!” ujarku memelas pada Kim seonsaengnim dengan wajah memelas.

“peraturan adalah peraturan. Siapapun harus dihukum jika melanggarnya walaupun hanya sedetik” ujarnya lagi. Aishh,, ini karena aku tidak bisa tidur semalam. Tunggu, tadi Kim seonsaengnim bilang ‘kalian?’. Berarti bukan aku sendiri yang terlambat!. Akupun menoleh mencari siapa orang selain aku yang terlambat pagi ini.

“Kyuhyun!!” pekikku melihat Kyuhyun juga terlambat

#Jiseon POV End#

“Kyuhyun!!” pekik Jiseon melihat Kyuhyun juga terlambat karena tidak biasanya Kyuhyun datang terlambat. Selain Kyuhyun, ada dua orang lagi yang terlambat pagi ini. Mereka adalah Shin Minyoung si siswi pindahan dari Jepang dan Park Sooyoung yang memang sering datang terlambat. Akhirnya Jiseon hanya pasrah menunggu hukuman dari guru itu.

“hukuman untuk kalian hari ini adalah menyapu halaman sekolah hingga bersih" ujar Kim seonsaengnim sambil memberikan sapu 1per1 pada mereka.

“mworago? Aku harus menyapu!” pekik Minyoung tak terima.

“tentu!” jawab Kim seonsaengnim singkat.

“tapi, aku…”

“tidak ada tapi-tapian, cepat lakukan hukuman kalian” bentak Mr. Kim dan berlalu dari hadapan ke-4 murid itu.

Setelah mendengar keputusan dari Kim seonsaengnim, merek ber-4 pun mulai menyapu halaman. 10 menit telah berlalu, tapi mereka belum juga menyelesaikan hukuman mereka.

“Chingudeul, sebaiknya kita bergegas karena kita sudah ketinggalan pelajaran” ujar Kyuhyun sambil mempercepat gerakannya. Karena Kyuhyun yang tak tahu caranya menyapu ditambah lagi dengan dia bergegas membuat dedaunan yang mereka rapikan malah semakin berserakan dan mengenai Jiseon yang berada di hadapannya.

“yyaa! Lihat, daunnya malah beterbangan padaku! Aku balas kau” Jiseon pun membalas perlakuan Kyuhyun tadi. Akhirnya, aksi saling lempar daunpun tak terelakkan, mereka malah terlihat sangat asik melakukan itu hingga tak menghiraukan Sooyoung dan Minyoung yang terlihat kesal karena kerja keras mereka sedari tadi dihancurkan begitu saja oleh Jiseon dan Kyuhyun. Minyoung terlihat begitu kesal, bukan karena dua orang itu telah menghancurkan tumpukan2 daun yang telah mereka susun, tapi karena kebersamaan merekalah. Lebih tepatnya, Minyoung cemburu pada Jiseon. Ya, Minyoung memang menyukai Kyuhyun sejak lama. Dan alasannya pindah di sekolah ini juga karena Kyuhyun. Ketika Kyuhyun dan Jiseon tengah asik bermain daun, tiba-tiba Kim seonsaengnim kembali dan terlihat sangat marah.

“yyaa! Cho Kyuhyun, Park Jiseon, apa yang kalian lakukan?” teriaknya. Kyuhyun dan Jiseonpun kaget dan menghentikan kegiatan mereka tadi.

“bukannya melaksanakan hukuman malah bermain daun kalian! Aku akan menambah hukuman kalian” ujar Mr. kim penuh amarah.

“mworago? Hukuman lagi?” pekik Jiseon dan Kyuhyun berbarengan.

#Jiseon POV#

Yah, di sinilah aku berada sekarang. Di sudut lorong sekolah melaksanakan hukuman tambahanku karena tidak melaksanakan hukuman yang diberikan sebelumnya dengan baik bersama Kyuhyun. Hanya berdua. Kami dihukum berdiri dengan lutut dan kedua tangan diangkat ke atas.

“aishh,,, hukuman konyol macam apa ini!” dengusku kesal.

“sudahlah, terima saja!” ujar Kyuhyun yang berada di sebelah kiriku dengan santainya.

“babo! Ini semua karena kau, kalau saja kau tidak cari gara-gara aku tak akan dihukum untuk kedua kalinya! Hanya berdua denganmu pula!” omelku padanya. Meskipun mulutku terus mengomel, tapi hatiku merasa senang karena bisa berduaan dengannya. Tapi, ini bukanlah momen yang tepat untuk berduaan. Yyaa! Park Jiseon, apa yang sudah kau pikirkan? Apa kau mulai menyukainya? Kalau sampai itu benar, berarti aku harus memeriksakan kejiwaanku.

“terima saja!” lagi-lagi kata itu yang keluar dari mulutnya.

“aishh,, apa hanya kata-kata itu yang bisa kau ucapkan? Tangan dan lututku sudah mulai pegal nih!” omelku lagi. Aku pikir dia akan mengucapkan kata ‘terima saja’ lagi. Tapi, dia malah tertawa pelan dan menggenggam pergelangan tangan kiriku. Yya! Apa yang dia lakukan?

“dengan begini, bebanmu bisa sedikit berkurang” ujarnya lembut dan tersenyum padaku. Omo.. betapa manisnya senyum itu. Jantungku sepertinya ada kelainan. Bagaimana tidak? Jantung ini berdetak tidak karuan dan membuatnya ingin meloncat keluar. Aigoo,, pasti wajahku sudah seperti kepiting rebus sekarang. Aku hanya bisa menyembunyikan wajah merahku ini dengan menghadap ke kanan. #backsound: Girls Day-Don’t farget me. *So sweet ~.~*

# 1 years later #

Tak terasa 3 tahun sudah aku menuntut ilmu di sekolah ini. Dan tepat hari ini kami melaksanakan perpisahan karena telah selesai menjalani serangkaian ujian. Itu artinya kami akan mengakhiri masa SMA kami dan melanjutkan masa depan yang telah kami impikan selama ini. Aku berencana di detik-detik terakhir aku disekolah ini, aku ingin mengungkapkan peerasaanku pada seseorang. Aku tahu pasti dia tidak akan menolakku karena dia juga sudah menyukaiku sejak lama. Ya,namja itu adalah Kyuhyun. Akhir-akhir ini aku mulai mengerti perasaan apa yang aku rasakan selama ini. Aku mencintainya. Itu sebabnya aku berencana akan mengungkapkannya pada hari ini karena aku takut tak aka nada kesempatan lagi di lain waktu karena kau akan melanjutkan study di Jerman.

Acara perpisahanpun telah selesai digelar, sekarang adalah waktunya untuk merekam setiap sudut sekolah ini. Ada yang berfoto dengan para guru dan bahkan EunHaeChul membawa handycam untuk merekam wajh para guru satu per satu. Aku mengedarkan pandanganku pada setiap orang disini. Berharap menemukan sosok yang aku cari sejak tadi. Nah, itu dia! Dia sedang bercerita dengan seseorang. Ah, ternyata orang itu adalah Shin Minyoung. Aku pun mendekat ke arah mereka.

“Kyuhyun-ah” panggilku. Kyuhyun dan Minyoung menoleh ke arahku.

“wae, Jiseon-ah?” jawab Kyuhyun. Aku tersenyum.

“aku mau bicara denganmu sebentar. Tapi bukan disini. Kajja!” aku menarik tangan Kyuhyun meninggalkan Minyoung yang terlihat kesal.

Kamipun sampai di ruangan yang tak ada seorang pun selain kami.
“sebenarnya ada apa Ji?” Tanya Kyuhyun penasaran.

“hmm,, aku tahu selama ini aku salah tak pernah menggapmu tapi karena pelajaran tambahan yang kau berikan dan perhatian yang kau berikan padaku membuatku mengerti betapa berartinya kau untukku, Kyu. Aku harus mengatakannya hari ini karena aku akan pergi jauh”

“apa maksudmu?”

“hampir tiap hari kita bersama dan itu membuatku merasa ada yang aneh di dalam diriku, dan aku mulai menyadari kalau…” aku menggantungkan kata-kataku.

“kalau apa, Jiseon-ah?”

“kalau a-aku me-menyukaimu, sa-sa-saranghaeyo Kyuhyun-ah” dengan susah payah akhirnya kata-kata itu keluar juga dari mulutku. Itu membuatku lega. Tapi, ada apa dengannya? Kenapa ekspresinya mendadak aneh seperti itu?

“waeyo, Kyu? Bukankan sejak dulu kau ingin aku jadi yeojachingumu?” tanyaku penasaran melihat tingkah anehnya.

“aniyo,…

# FLASHBACK #

#Kyuhyun POV#

“saranghaeyo, Kyuhyun-ah” ujar Minyoung dengan mata berbinar-binar menatapku. Aku tak mampu menjawab perkataan yeoja dihadapanku ini sekarang.

“Kyu, aku mohon! Lupakanlah yeoja itu, dia hanya akan terus melukai hatimu. Dan sebentar lagi dia akan pergi jauh”

“mwo? Pergi jauh?” aku terkejut mendengar kata itu. Apa maksudnya Jiseon akan pergi jauh?

“ne, dia akan pergi ke Jerman untuk menuntut ilmu kedokteran disana dan kemungkinan dia tak akan kembali” ujar Minyoung yang disambut kepanikan olehku.

“tahu dari mana kau kalau dia tak akan kembali?” tanyaku yang masih tak percaya padanya

“aku tahu ini dari ke-3 sahabat dekatnya. Hyukjae, Donghae, & Heechul. Kyuhyun-ah, bukalah hatimu untuk yeoja lain. Yang lebih mencintaimu disbanding Jiseon. Aku mencintaimu sejak lama, Kyu” ujarnya lagi mencoba meyakinkanku.

“mianhae, Minyoung-ah” hanya itu kata yang dapat aku ucapkan kali ini.

“kau hanya perlu mencoba melupakannya, Kyu. Dan lama-kelamaan kau akan berhasil melupakannya. Yakinlah padaku. Kau harus berani mencobanya. Lagi pula dia tak pernah menganggap cintamu” dia terus memaksaku. Aku mengarahkan pandanganku pada gadis diseberang kerumunan orang sana. Dia sangat ceria malam ini. Tidak ku sangka dia akan pergi jauh. Ini adalah malam perpisahan sekolah kami dan sekaligus malam perpisahanku dengan Jiseon. Cinta pertamaku yang harus aku lupakan.

“baiklah, apa salahnya jika aku mencobanya!” ucapku mantap pada Minyoung.

“jeongmalyeoyo? Kamsahamnida, Kyuhyun-ah” pekiknya bahagia sambil memeluk lenganku. Aku mencoba tersenyum.

# FLASHBACK END #

#Jiseon POV#

Aku tercekat mendengar penyataan Kyuhyun barusan. Bagaikan petir menyambarku saat ku dengar dia telah memiliki yeoja lain. Aku benar-benar bodoh. Aku mempermalukan diriku sendiri dihadapan namja ini. Huh,, aku bahkan lupa cara bernafas. Lutut terasa lemas. Aku berbalik cepat dan tak menyadari ada tembok dibelakangku. *Brukk* jidatku berhasil bertemu dengan tembok super keras ini hingga aku terduduk.

“ouh!!” aku meringis kesakitan memegangi jidatku.

“gwaenchanayo, Jiseon-ah?” tanyanya seraya membangunkanku.

“aniyo, aku baik-baik saja” tak terasa air mataku mulai mengalir. Mereka mengalir bukan karena sakit di jidatku, melainkan sakit yang jauh didalam sana. Ya, hatiku benar-benar hancur berkeping-keping tak tersisa. Tak ingin dia menertawai kebodohanku ini, aku pun berlari dari tempat itu. Aku berlari dan terus berlari menerobos keramaian.

“Jiseon-ah! Kau kenapa?” aku mendengar suara Donghae memanggilku. Tapi aku terlalu sakit untuk menghiraukan pertanyaannya. Aku berlari hingga ke parkiran. Aku melihat Heechul sedang menuju ke arahku dengan tatapan cemas. Entah dari mana dia datang, aku langsung berhambur memeluknya. Aku tak mampu lagi menahannya. Aku terisak di pelukannya.

“ada apa, Jiseon-ah?” tanyanya disela isakanku.

“antar aku pulang, Chullie-ah” pintaku padanya. Tanpa melawan sedikitpun, dia membukakan pintu mobilnya dan mendudukan aku di dalam mobilnya. Dia mulai menyalakan mesinnya dan menuju rumahku.

“sebenarnya kau kenapa?”

“jangan banyak Tanya, aku ingin cepat sampai dirumah dan membereskan keperluanku untuk pergi besok” balasku yang masih terisak sambil menutup wajahku dengan telapak tanganku.

“pakai ini” chullie menyodorkan beberapa tissue padaku. Aku mengambilnya.

#Heechul POV#

“pakai ini” aku menyodorkan beberapa tissue untuknya karena aku lihat dia hanya menutup air matanya dengan telapak tangannya. Ya, seperti itulah dia. Meskipun hatinya begitu sakit tapi dia tetap berusaha menutup air matanya. Tapi, ada sesuatu yang aku heran darinya. Dia menutup air matanya agar tidak dikasihani oleh orang lain tapi, isakannya sangat jelas terdengar dan itu membuat setiap orang yang mendengarnya pasti akan merasa sakit juga. Sebenarnya ada apa dengan sahabatku ini?. Siapa yang berani membuatnya menangis akan ku bunuh dia.

“kita sudah sampai, masuklah dan beristirahatlah” ujarku padanya setelah membukakan pintu mobil untuknya karena kami sudah berada di depan rumahnya. Aku lihat tangisannya sudah mereda.

“Gomawoyo, Chullie-ah!” ujarnya sambil membungkuk dan masuk ke rumahnya.

Hmm,, aku masih bertanya-tanya si brengsek siapa yang membuat Jiseonku menangis seperti itu. Tunggu,, bukankah dia bilang hari ini dia akan mengungkapkan perasaannya pada Kyuhyun?, Ya, aku yakin dia menangis seperti itu karena Kyuhyun. Yyaa,, Kyuhyun! Berani-beraninya kau menyakiti Jiseon. Akan ku bunuh kau. Aku pun menyalakan mesin mobil dan melaju menuju gedung sekolah menemui Kyuhyun.

#Heechul POV End#

Sesampainya di rumah, Jiseon langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Namun dia tertahan melihat orang tuanya yang sedang menonton TV.

“annyeong! Aku pulang” seru Jiseon kepada ortunya sedatar mungkin agar tidak dicurigai sedang menangis.

“ah, anakku sudah pulang rupanya” seru Jungsoo melihat anaknya.

“bagaimana perpisahanmu? Menyenangkan?” sahut Sora ibunya.

“ne, aku ke atas dulu” ujar Jiseon lunglai menuju kamarnya yang dibalas anggukan pelan dari kedua ortunya.

#Jiseon POV#

Sudah hampir sejam aku masih menangis sesegukkan di meja belajarku. Dadaku semakin sesak melihat tumpukan buku yang dulu di berikan Kyuhyun untuk berlatih sendiri di rumah. Sekarang aku sangat sakit menyadari kebodohanku. Selama ini aku masih berfikir bahwa Kyuhyun masih mencintaiku. Setelah berkali-kali aku menolaknya, sekarang aku malah berfikir seperti itu. Tentu saja dia sudah menemukan yeoja yang lebih baik dariku. Apa lagi jika yeoja itu juga mencintainya dan tidak pernah menolak cintanya. Dia adalah satu-satunya namja yang membuatku menjadi cengeng seperti ini. Aku sangat mencintainya. Tiap hari aku terus memikirkannya hingga buku-bukuku penuh dengan guratan-guratan namanya yg aku buat.

“Dasar Park Jiseon babo! Hiks hiks” pekikku disela air mata yang terus membanjiri pipiku.

Hari semakin malam tapi tangisanku belum juga reda. Ku benamkan kepalaku di lipatan tanganku. Mencoba meredam suara isakanku. Semua kenangan selama 3 tahun ini kembali muncul satu persatu di fikiranku. Mulai dari dia mengejarku di jalanan, ciuman pertama di lampu merah malam itu, hingga tiap hari kami bersama di rumahnya untuk memberikan bimbingan belajar tambahan. Semua itu terus melayang-layang di kepalaku. Bodohnya aku, dan sekarang aku hanya bisa menangisinya.

Tangisanku mulai mereda, ku mendongkakkan kepalaku. Menatap bintang-bintang yang tampak samar di langit kota Seoul lalu beralih menatap ranjangku yang tampak begitu nyaman. Aku beralih menuju tempat tidur itu dan menenggelamkan wajahku diantara dua bantal. Karena terlalu lelah menangis, aku menjadi cekukan.

‘lebih baik aku tidur, karena besok pagi aku harus berangkat ke Jerman’ pikirku dan entah sejak kapan mataku tertutup dan akhirnya tertidur.

#Jiseon POV End#

# 6 years Later #

“Dokter Park! Apa hari ini aku sudah boleh pulang?” Tanya seorang gadis manis pada dokter muda yang merawatnya.

“tentu, sayang! Hari ini Hyejin sudah boleh pulang. Tapi, ingat Hyejin tidak boleh makan es terlalu banyak lagi, ne? yaksokhae?” ujar sang dokter sambil mengacak lembut rambut gadis kecil dihadapannya.

“ne, dokter” jawab Hyejin yang baru berumur 6 tahun.

“nah, sekarang Dokter mau pergi dulu ne?” pamit sang dokter yang dibalas anggukan oleh Hyejin.

Dokter muda yang menggunakan name tag Park Jiseon itu pun melangkahkan kakinya untuk keluar dari tempat itu.

#Jiseon POV#

Aku melangkahkan kakiku dari ruangan anak menuju ruanganku melewati lorong rumah sakit. Ya, sudah dua bulan aku kembali dari Jerman dan bekerja di rumah sakit yang lumayan besar ini sebagai dokter anak. Meskipun aku sendiri tidak tahu pemilik rumah sakit ini, tapi Senang rasanya cita-citaku selama ini tercapai.

“Minyoung-ah” aku mendengar suara yang tidak asing bagiku ketika sampai di ruang tunggu. Tunggu, Minyoung? Nama itu… . Belum selesai aku mengingat nama siapa itu tiba-tiba aku dikejutkan oleh sosok ibu muda yang sedang menggendong anak yg berumur sekitar 9bulan dihampiri oleh namja yang begitu familiar untukku.

“Kyuhyun, Minyoung” bisikku ketika melihat Kyuhyun sedang beralih menggendong anak yang tadi di gendong Minyoung.

‘mereka sudah menikah rupanya’ pikirku dalam hati. Rasanya luka yang sudah aku lupakan sejak 6tahun lalu kini terbuka kembali. Rasanya perih menerima kenyataan bahwa orang yang sangat aku cintai telah menikah.

‘aniyo, itu sudah berlalu dan sekarang aku tidak mencintainya’ segera aku tepis perasaanku. Aku beralih menatap 3 namja yang berada di sebelah kiriku. Mereka tampak tertegun melihatku.

“oh, kalian sudah datang rupanya! Ayo ikut aku” ujarku mencoba sesantai mungkin meskipun rasanya hati ini sangat sakit. Sepertinya mereka melihat saat aku memandangi Kyuhyun dan Minyoung tadi.

“Jiseon-ah” Eunhyuk memanggilku tapi aku malah berjalan lebih dulu dan akhirnya mereka mengikutiku dari belakang. Ya, 3 namja yang aku maksud tadi adalah Eunhyuk, Donghae dan Heechul, sahabat sejatiku.

Sesampainya diruanganku, mereka langsung berhambur memelukku. Aku membalas pelukan mereka.

“yyaa,, kenapa kau tidak bilang kalau kau sudah pulang sejak 2 bulan lalu?” keluh Heechul.

“ne, kau anggap apa kami ini?” timpal Eunhyuk.

“kau juga tidak tinggal bersama Leeteuk ahjussi dan Sora Ahjumma melainkan tinggal sendiri di apartemen. Kau tahu betapa terkejutnya kami mengetahui itu?” timpal Donghae lagi. Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan mereka yang bertubi-tubi itu. Mereka masih sama seperti 6 tahun lalu.

“yya,, kenapa tidak menjawab?” Heechul mulai marah.

“kalau begitu lepaskan dulu pelukan kalian ini” pekikku. Mereka pun melepaskan pelukan mereka padaku secara bersamaan.

“aku sengaja tidak memberitahu kalian Karena aku ingin memberi kejutan” jawabku. *pletak* sebuah jitakan dari Heechul mendarat tepat dijidatku.

“kejutan apanya hah!” bentak Heechul.

“yyaa,, jangan seenaknya menjitak seorang dokter!” tukasku membanggakan profesiku.

“aku tidak peduli itu. Yang aku tahu kau masih Uri Jiseon yang paling cantik” ujar Heechul kemudian mencubit pipiku. Aku hanya mendengus kesal dengan kelakuan mereka.

“yaa,, lihat dia! Masih saja seperti itu” Donghae menggodaku dan akhirnya kami berempatpun tertawa bersama. Aku sangat merindukan saat-saat seperti ini. Tidak terkecuali namja yang baru aku lihat dengan keluarganya tadi.

“bogoshipeo” ujarku kemudian memeluk mereka lagi. Tak terasa air mataku pun kembali mengalir.

>Skip<
@Taman Kota

Hari ini adalah hari liburku, jadi aku sempatkan untuk berjalan-jalan di taman kota sekedar melepas penat.
Aku duduk disebuah bangku panjang dibawah pohon sakura yang bermekaran. Ini mengingatkanku pada kejadian sekitar 7 tahun lalu saat Kyuhyun tiba-tiba muncul disampingku. Tsskk,,,Kebodohanku di masa lalu.

Ketika aku sedang asik-asiknya memotret, aku tidak sengaja menangkap sepasang suami istri dan anaknya  sedang piknik dibawah pohon yang rindang. Dia adalah Minyoung. Tadinya aku pikir namja yang bersamanya adalah Kyuhyun, tapi semakin aku perhatikan dia bukan Kyuhyun.

“sepertinya dia bukan Kyuhyun” gumamku pelan dan tiba-tiba aku rasa ada sebuah tangan yang menyentuh tangan kananku. Aku kaget dan berbalik. Aku menangkap wajah seseorang yang sangat aku kenal.

“kau benar, dia bukan Kyuhyun” ujar namja itu. Dia menunjukkan senyum termanisnya, senyum yang sangat aku rindukan. Kyuhyun?? Saking shocnya aku bahkan tak mampu menyebut namanya.

“bogoshipheoyo, Jiseon-ah” ujarnya lalu memelukku. Aku masih mematung, tak membalas pelukannya.

“kenapa kau begitu jahat meninggalkan aku begitu lama” tanyanya lagi sembari melepaskan pelukannya.

“aku tidak meninggalkanmu, tapi aku pergi atas kebodohanku sendiri” jawabku lirih

“apa maksudmu ‘bodoh’?” tanyanya lembut.

“ne, aku sangat bodoh karena mengharap cinta dari seseorang yang sudah aku campakan. Dan bodohnya lagi, aku malah tersiksa melihatmu dan Minyoung sudah berkeluarga bahkan memiliki seorang anak” ujarku mengeluarkan semua yang aku rasakan selama ini.

“menikah? Punya anak? Hahahaha….” Dia malah tertawa mendengar perkataanku barusan. Aku meliriknya tajam.

“kenapa kau malah tertawa??” tanyaku kesal.

“kau salah, Jiseon-ah! Aku tidak pernah menikahinya. Namja disebelahnya itulah suaminya, Lee Minhyuk” ujarnya menunjuk Minyoung dan namja di sebelahnya. Setelah itu dia melanjutkan kata-katanya lagi.

“dua hari setelah kau pergi, aku mengakhiri hubungan kami. Aku lebih memilih dia tetap menjadi sahabatku. Sebelumnya dia memang menjauhiku tapi setelah dia kenal dengan namja itu, kami kembali bersahabat hingga sekarang. Dia memilih namja yang tepat. Aku sempat iri karena mereka begitu serasi. Mereka sama-sama jaksa dan kerja dikantor yang sama hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Sedangkan aku, masih terus menunggu cinta pertamaku yang entah kapan akan kembali” aku cukup tertegun mendengar penuturannya barusan. Siapa cinta pertama yang dia maksud?.

“cintaku tak pernah berkurang sekalipun. Bahkan cintakulah yang memotivasiku agar tetap menunggumu hingga kau kembali. Dengan semangat itu sekarang aku bisa membangun sebuah rumah sakit. Aku berharap kaulah yang nanti akan mengelolanya dan harapanku tidak sia-sia, bahkan sekarang kau sudah menjadi salah satu dokter di rumah sakitku” ujarnya panjang lebar.

Aku sedikit kaget mendengarnya, berarti selama 2 bulan ini aku bekerja di rumah sakitnya?. Aku mendongkakan kepalaku menatapnya yang sedang duduk disampingku.
“jadi, GyuSun Hospytal adalah rumah sakitmu?” tanyaku dengan sedikit nada tinggi. Dia hanya mengangguk santai.

“coba kau perhatikan namanya ‘GyuSun Hospytal’. Itu gabungan antara namaku dan namamu. Aku tahu kau akan kembali padaku, Jiseon-ah” ujarnya menjelaskan asal-usul nama rumah sakit tempatku kerja sekarang.

“jadi……” aku menggantungkan kata-kataku (Author: biar kaya di sinetron-sinetron #plakk). Belum selesai rasa terkejutku, tiba-tiba Kyuhyun berdiri dan berlutut dihadapanku. Dia mengeluarkan sebuak kotak kecil berwarna merah.

“Jiseon-ah, menikahlah denganku” ujarnya lembut seraya membuka kotak yang ternyata berisi sebuah cincin indah itu. Benarkah ini? Aku tidak sedang bermimpi bukan?. Aigoo, aku sangat bahagia mendengarkan kata yang keluar dari mulutnya itu. Kata yang aku tunggu-tunggu selama ini. Air mataku pun kembali menetes menatap kedua bola mata yang penuh harap itu. Dia mengelus lembut pipiku, menghapus air mata bahagia yang terus menetes dan aku menarik-narik ingusku yang sudah di ambang pintu *uekss* Reader pada muntah.

“Kyu” akhirnya aku berani membuka mulutku.

“kau tidak bercanda kan?” aku masih tak percaya. Dia hanya membalas dengan anggukan ringan dan menggenggam erat tanganku. “aku tak akan melepaskanmu lagi, Jiseon-ah”

“ne, aku mau menikah denganmu” jawabku pelan. Sangat pelan bahkan aku tidak yakin dia mendengarnya. Wajahnya berubah begitu ceria. Dia lalu memelukku erat dan aku membalasnya.

Kami melepaskan pelukan kami dan saling bertatapan lama. Sangat lama. Lalu dia memasangkan cincin berwarna putih dengan bertahtakan berlian di atasnya.

“indah sekali” ujarnya setelah memasangkan cincin itu di jariku lalu mengecup keningku.

“Kyu, You’re My Everything! Saranghae” seruku padanya, kemudian memeluknya.

“aku lebih mencintaimu, jangan pernah pergi lagi, jebal”

Seakan mengerti dengan rasa behagia yang sedang melanda kami, kelopak bunga-bunga pun berguguran menambah kesan romantic tingkat badai(?) disekitar kami. Musim semi yang begitu indah yang pernah aku rasakan. Bagai terbang melayang hingga ke langit ke7. Hari yang aku tunggu-tunggu saat dimana dia datang dan melamarku. Aku sangat mencintainya. Kyuhyun, terima kasih karena kau selalu mencintai apa yang ada pada diriku tanpa merasa lelah. Selalu mencintai kebodohanku yang selalu menyia-nyiakan cintamu yang begitu besar. Gamsahamnida Cho Kyuhyun. Saranghaeyo!! Yeongwohni!! J J

^^**THE END**^^
__________…..~~ooOoo~~…..__________

#Duuaaarrrr…..!!! *author muncul baren gledek*
Gimana? Gimana? Endingnya makin jelek kan? Haha….Biarin, yang penting FF ni udah aku selesein. Alhamdulillah banget yah?. Udah author udah capek banyak cingcau(?) sejak sambutan diatas dan untuk menghemat waktu, silahkan kirimkan komentar, saran, atau kritik kalian ke :

Facebook : Jiseon Anjellgirls ElfsparKyu
Twitter            : @Veny_Sparkyu
Author kasih nama FB n Twitter karena buat komen langsung di sini author akui emang susah.

Kayanya udah cukup deh!! Bye bye! Author tunggu komennya loh! ;) *tebar bunga bangke(?)*

*Bow bareng Kyu*