PJS Entertainment
Present
__________…..~~ooOoo~~…..__________
Title : You’re My Everything
[Part 2 (END)] (유으 마이
에브리팅 [일부2]
)
Author : Veny Sugandhi a.k.a Park Jiseon
(@Veny_Sparkyu)
Main
Cast : Cho Kyuhyun, Park Jiseon *Author numpang eksis XD*
Sub
Cast : Lee Hyukjae, Lee Donghae, Kim Heechul, Shin Minyoung.
Cameo : Park Jungsoo, Kang Sora, Kim Hyejin, Park Sooyoung, Lee
Minhyuk BTOB.
Genre : Campur
aduk kaya rujak.. kekeke :D
Credit
Picture : PJS
Edited
Cast
Info : - Cho Kyuhyun, Lee Hyukjae, Lee Donghae and Kim Heechul
adalah artis milik SMEnt.
-
Shin
Minyoung adalah artis milik PJSEnt. (Menejemen artis pendatang baru)
Disclaimed : Cast
milik SMEnt (Park Jiseon & Shin Minyoung adalah artis milik
PJSEntertainment), tapi Kyuhyun dan FF ini hanya milik saya. Kekeke:D #Buaarrr…
*Author dilempar bom atom ma Sparkyu*. Jika anda menemui ff berjudul sama, saya
mohon maaf. Tapi saya berani jamin isi dan alur ceritanya pasti berbeda karena
ff ini murni dari lubuk otak saya yang paling dalam(?)
Recommended
Song : Girl’s Day – Don’t
Forget Me (gak tau lagu ini cocok ato gak tapi, author dapat ilham waktu denger
lagu ini)
Sambutan : Assalamu’alaikum *ala Teuki* Mian
sebelumnya kalo FF nii gak bagus makanya readerdeul gak ada yang kommen kecuali
temen saya. Itu juga dia make akun google author. Hiks,, hiks,,. Sebenernya gak
niat lanjutin nii FF tapi karena desakan dari chingudeul di sekolah author,
akhirnya aku lanjutin aja deh *loh kok author jadi curhat sich?*. ya udah dari
pada author makin banyak ngomong mending diakhiri aja deh sambutan ini.
Sekarang author udah gak peduli lagi nii FF mau dikomen kek, mau dibuang kek,
yang penting author dah share. Moga aja di part ini bisa ending. Happy reading^_^
!!!
Warning : Typo bertebaran dimana-mana!! Jika
tidak berhati-hati anda akan tertular virusnya (?)
__________…..~~ooOoo~~…..__________
#Kyuhyun
POV#
@Lotte
Amussement Park
Sudah
lebih 4 jam kami menikmati hampir semua wahana di tempat hiburan terbesar di
Korea Selatan ini. Hatiku sungguh bahagia bisa bersenang-senang dengan orang
yang sangat aku cintai di sampingku ini. Dari raut wajahnya, sepertinya dia
juga gembira. Apalagi setelah aku membelikannya permen kapas tadi.
“Jiseon-ah,
ayo kita pulang! Sepertinya sudah mulai gelap. Aku akan mengantarmu” Karena
hari mulai gelap, sebaiknya kami pulang. Aku takut nanti amma dan appanya sibuk
mencarinnya.
“baiklah,
kajja” dia mengangguk dan berjalan duluan. Aku mengikutinya dari belakang.
Jarang-jarang dia menurut seperti ini.
“Kyuhyun-ah..!!”
tiba-tiba ada suara yang cukup familiar memanggilku dari belakang. Otomatis
kami berbalik hendak mengetahui suara siapa itu.
“Shin
Minyoung??” gumamku pelan menyadari sosok yeoja yang tadi memanggilku semakin
mendekat ke arahku dengan senyuman khasnya.
“annyeong
haseyo! Lama tidak bertemu denganmu Kyu” sapanya begitu dia berada tepat
dihadapanku.
“ah,
ne! bukannya kau sekolah di Jepang?” ujarku
“ne,
aku memang di Jepang tapi aku pindah disini” jawabnya dengan senyum yang
sumringan
“oh,,
begitu rupanya!” gumamku mengerti
“lalu
siapa yeoja disampingmu ini? Apa dia yeojachingumu?”
“ah,,
anni! Kami tidak punya hubungan apapun, hanya teman satu sekolah. Kyu, kau mau
mengantar aku pulang atau tidak?” sergah Jiseon dengan sigap.
“mianhae,
Minyoung-ah! Aku harus mengantarnya pulang dulu karena sudah mulai malam”
“ah,
ne! nanti kapan-kapan kita bisa bertemu lagi bukan?” Minyoung memastikan.
“itu
pasti. aku pulang! Annyeong, Minyoung-ah” pamitku. Aku berjalan menjauh darinya
dan diikuti Jiseon dari belakang.
#Kyuhyun POV end#
Keesokan harinya @Kantin
Sekolah
#Jiseon POV#
Seperti
biasa Aku dan ke3 namja sarap yang selalu melekat dikehidupanku namun sangat
aku butuhkan sedang duduk berkutat dengan makanan kami masing-masing.
“yak!
Apa kalian tahu, dikelasku dan Heechul ada anak baru loh!” ujar Eunhyuk membuka
percakapan.
“Jinjja?
Dia Yeoja atau Namja?” Tanya Donghae antusias.
“tentu
saja Yeoja!” balas Heechul
“dia
pindahan dari Jepang! Dia tinggi, cantik, memiliki rambut emas bergelombang dan
tentu saja tubuh yang sexy” sambung Eunhyuk menjelaskan cirri-ciri yeoja yang
mereka maksud itu.
“jinjja?
Ah, pasti aku masih lebih cantik darinya” sergahku tak percaya dengan yang
Eunhyuk katakan.
“tentu
saja! Siapa yang bisa menandingi kecantikan uri Jiseon ini” puji Heechul dengan
lantang hingga makanan dimulutnya muncrat-muncrat ke Eunhyuk yang berada tepat
dihadapannya.
“yya!
Mulutmu itu dijaga kalau bicara!” pekik Eunhyuk tak terima. Aku hanya tersenyum
malu sementara Eunhyuk menahan marahnya karena wajahnya telah dibersihkan
Donghae.
“ne,
benar yang Heechul katakan” ujar Eunhyuk setuju.
“ne,
uri Jiseon lah yang paling cantik!” Donghae juga setuju. Aku semakin malu
mendengar perkataan mereka itu. Bahkan mungkin sekarang wajahku sudah memerah
dibuatnya.
“yya,
yya, yya,, apa yeoja sana yang tadi kalian sebut itu?” ujar Donghae yang
matanya hampir copot menunjuk yeoja yang sedang berjalan memasuki kantin itu.
Eunhyuk dan Heechul berbalik.
“iya
benar! Dia benar-benar cantik kan?” ujar Eunhyuk dan Heechul bersamaan. Mereka
bahkan beranjak dari tempat duduk mereka
masing-masing meninggalkan aku sendiri. Mereka seperti terhipnotis oleh gadis
Jepang itu. Aku kesal dengan kelakuan mereka itu.
“yyak!
Donghae, Eunhyuk, Heechul! Tadi kalian bilang aku yang paling cantik” pekikku
tak terima. Tapi mereka tidak menghiraukan aku malah mengajak anak baru itu
bicara.
“ishhh,,,”
desisku jengkel. Aku menggembungkan pipiku, memanyunkan bibirku dan melipat
tangan didepan dadaku pertanda aku sedang kesal. Ku lihat yeoja itu dengan
saksama. Sepertinya dia tidak asing lagi!.
“Shin
Minyoung??” gumamku mengetahui bahwa gadis Jepang yang mereka maksud tadi
adalah Shin Minyoung yang bertemu denganku dan Kyuhyun kemarin. Sebelum aku
terbakar kemarahan, disini lebih baik aku pergi.
Baru
saja aku berbalik kekiri, tiba-tiba selembar kertas menabrak tepat didepan
mataku. Apa ini?. Kertas ini mengahalangi pandanganku jadi aku ambil dan ku
baca kata demi kata yang ada dikertas itu.
“ini
tampak seperti soal” gumamku pelan
“Bingo!
Benar sekali, ini adalah soal tes 50 nomor untukmu sebelum aku memulai
pelajaran tambahan untukmu” ujar seseorang disampingku yang tak lain dan tak
bukan adalah Cho Kyuhyun yang tadi menempelkan kertas ini diwajahku.
“oh,
jadi kau ingin tahu sejauh mana kemampuanku?” ujarku.
“rupanya
otakmu cukup cepat tanggap juga! Ini nmr 1-20 matematika, 21-35 fisika, 36-40
kimia, dan sisanya pelajaran lain” jelasnya
“aku
akan menjawab semuanya dengan tepat dan benar, lihat saja nanti” ujarku mantap.
Dia tampak melirikku dengan tatapan meremehkan.
“oke,
aku tunggu jawabannya nanti sore di rumahku, jangan sampai terlambat, Park
Jiseon! Oh iya, jangan lupa kau sertakan penyelesaiannya secara terperinci!”
ujarnya lalu pergi.
Pukul 16.00 KST @Rumah
Kyuhyun
“hhmm,,,
jawabanmu tidak banyak yang salah” gumam Kyuhyun yang kini sedang duduk di
hadapanku.
“mwo?
Maksudnya apa!” pekikku
“lihat
ini! Sebagian besar sudah benar, tapi penjelasanmu masih kurang dan akhirnya
tidak semua soal yang kau jawab benar” bentaknya menunjukkan soal matematika
yang menurutku susah.
“oh,
yang itu aku tidak mengerti makanya jawaban dan penjelasannya juga asal-asalan”
ujarku memberi alasan
“isshh,,
begini saja kau tidak mengerti? Kalau begitu tunjukkan soal-soal mana saja yang
tidak kau pahami biar nanti aku jelaskan” ujarnya
“hmm,,
yang aku tidak mengerti nomor 3, 6, 8, 11, 30, 31, 32, dan 39.” Ujarku
memberitahu soal-soal yang tidak aku mengerti sambil menunjukkan nomornya.
“aigoo,,
banyak sekali yang kau tidak mengerti!” keluhnya sambil memelototiku.
“yya!
Kau tidak usah memelototiku seperti itu, siapa suruh kau memberikan aku
soal-soal gila seperti itu! Lebih baik sekarang kau ajari aku dan tidak usah
banyak mengeluh. Arasseo!!” pekikku
“oke,
kalau begitu dengar baik-baik penjelasanku karena aku tidak akan pernah
mengulanginya lagi!” ujarnya yang hanya dibalas anggukan olehku, pertanda aku
menyetujuinya.
#Jiseon POV End#
Kyuhyun
pun mulai memberi Jiseon penjelasan dari soal-soal gila yang diberikannya
secara terperinci dan menjadi mudah dimengerti. Selama Kyuhyun menjelaskan,
Jiseon malah senyum-senyum sendiri. Entah apa yang ada dipikirannya. Dengan
lemah lembut Kyuhyun mengajarinya hingga mereka tak menyadari lamanya waktu
yang telah mereka lalui meskipun Jiseon tidak begitu memperhatikan. Jam dinding
diruang TV yang mereka gunakan untuk belajar menunjukkan sudah pukul 19.15 KST.
“ddrrrrrrtttt,,,,
ddrrrrrrtttt,,,,” hp Jiseon bergetar. Dilayarnya tertulis Chullie. Jiseon pun
mengangkatnya.
“yeoboseyo”
sapa Jiseon pada Heechul yang berada di seberang telepon
“yeoboseyo, Jiseon-ah!
Kau dimana? Aku, Donghae dan Eunhyuk mau nonton drama musical dan kami membeli
5 tiket. Apa kau mau ikut? Kalau mau jangan lupa bawa temanmu lagi, ne?” jawab Heechul
“jinjja?
Aku mau! Jam berapa?” Tanya Jiseon histeris karena dia memang sangat suka
nonton drama musical.
“sebentar lagi, ini kami
sedang didepan loket!”
“aishh,,
kenapa baru bilang sekarang, hah!!” omel Jiseon
“yya,, masih untung mau
diajak! Pokoknya sekarang kau harus datang” pekik Heechul dari seberang telepon dan
kemudian mematikan telepon tanpa mendengar sepatah katapun dari Jiseon
“Isshh,,
kebiasaan mematikan telepon seenaknya!” gumam Jiseon kesal sambil memelototi
hpnya.
“wae?”
Tanya Kyuhyun bingung melihat Jiseon ngomel-ngomel sendiri.
“Heechul
mengajakku untuk nonton drama musical, tapi harus mengajak seorang teman lagi.
Dia salah, kenapa tidak bilang dari tadi, biar aku bisa mencari seorang teman
lagi” Jiseon memberitahu Kyuhyun.
“oh!
Kenapa tidak ajak aku saja!” ujar Kyuhyun menawarkan diri. Jiseon menatap
Kyuhyun sejenak berpikir.
“hmm,,
bolehlah! Kajja” ujar Jiseon setuju. Merekapun bergegas merapikan buku dan
pergi ke tempat Heechul DKK berada menggunakan mobil.
>Skip<
Tempat
drama musikalnya tidak jauh dari rumah Kyuhyun. Jadi tidak butuh waktu lama
untuk sampai. Setelah memarkirkan mobil, Jiseon dan Kyuhyun menuju loket. Di
depan loket sudah ada HeeEunHae yang menunggu mereka.
“kau
mengajak Kyuhyun?” Tanya Eunhyuk seketika.
“memangnya
kenapa?” Jiseon balik nanya.
“tidak
biasanya! Ketemu dimana?” tukas Heechul menimpali
“apa
kalian lupa hari ini aku ada belajar tambahan di rumah Kyuhyun?” ujar Jiseon
yang dibalas Oh panjang dari ketiga sahabatnya itu.
“oh,
ya! Kalian dapat tiket sebanyak itu dari mana?” Tanya Kyuhyun yang bingung dari
mana mereka mendapatkan uang banyak untuk membeli banyak tiket.
“tadi
kami ikut undian disana”ujar Donghae sambil menunjuk stand yang bertuliskan
undian tiket gratis di depan mereka.
“udah
ngegosipnya, lebih baik kita masuk karena sebentar lagi bakal dimulai tuh”
panggil Eunhyuk yang sudah memberikan tiket drama musikalnya pada petugas
didepan pintu masuk. Tanpa ba bi bu mereka ber5 pun masuk.
Selama
pertunjukkan, KyuEunHaeChul menyaksikan dengan penuh konsentrasi kecuali Jiseon
yang sudah mulai tidak kuat menahan kantuk. Mungkin karena dia lelah setelah seharian
tidak istirahat. Dari pulang sekolah dia langsung mengerjakan soal yang
diberikan Kyuhyun dan sorenya lagi dia harus belajar di rumah Kyuhyun dan
akhirnya sekarang dia diserang kantuk sebelum waktunya dalam pertunjukkan drama
musical favoritnya. Kepalanya terus mengangguk-angguk gak jelas hingga akhirnya
matanya tak kuat lagi untuk bertahan dan tersandarlah kepalanya di bahu Kyuhyun
yang duduk di samping kanannya. Semula Kyuhyun kaget kenapa Jiseon bersandar
padanya. Tapi begitu dia mengecek mata Jiseon yang tertutup dia mengerti bahwa
Jiseon tertidur karena mungkin dia kecapekan jadi dia membiarkan Jiseon
tertidur di bahunya.
Para
pemeran membungkuk pada penonton dan di balas tepukkan tangan dari para
penonton pertanda berakhirnya pertunjukkan. Heechul yang baru sadar kalau dari
tadi Jiseon tertidur mencoba untuk membangunkannya tapi di larang oleh EunHae.
“tidak
usah membangunkannya” larang Donghae
“iya,
sepertinya dia lelah sekali, biarkan Kyuhyun yang mengantarnya pulang” Eunhyuk
menimpali.
“kalian
benar, seharian ini uri Jiseon tidak istirahat” Heechul setuju
“Kyuhyun-ah,
tolong antar Jiseon pulang ne? tidak apa-apa kan?” ujar Donghae meminta Kyuhyun
yang mengantar Jiseon
“ne,
aku akan mengantarnya pulang sampai di rumah dengan selamat” ujar Kyuhyun
“geurae,
kami pulang duluan ya! Bye” Sergah Eunhyuk dan beranjak duluan dari kursi
penonton bersama Donghae dan Heechul.
Kyuhyun
pun mengangkat tubuh mungil Jiseon di punggungnya menuju mobil. Setelah
meletakkan Jiseon di tempat duduk penumpang dan memasangkan sabuk pengaman,
Kyuhyun mulai menyetir menuju rumah Jiseon.
Sepanjang
perjalanan, Kyuhyun menyetir dengan penuh keheningan karena takut Jiseon
terbangun sambil sesekali menatap wajah polos Jiseon yang sedang terlelap dan
selalu tersenyum setelah melirik putri tidur disampingnya.
Kyuhyun
menghentikan mobilnya karena sudah berada di depan rumah Jiseon. Dia pun melepaskan
sabuk pengaman yang terpasang ditubuh Jiseon dan tanpa sengaja wajahnya berada
sangat dekat dengan Jiseon. Dilihatnya wajah polos yang sedang terlelap itu
lekat-lekat. Seulas senyum terpatri dibibirnya.
“harus
berapa banyak lagi cinta yang harus aku berikan untukmu agar kau mengerti
perasaanku?” bisik Kyu pelan masih dalam posisi didepan wajah Jiseon.
#Jiseon POV#
Aku
merasa ada seseorang yang berbisik di depan wajahku. Perlahan aku membuka
mataku. Apa ini? Mengapa dia melihatku seperti itu?. Tunggu, apa dia menagis?
Aku melihat mata kecoklatannya itu ditutupi oleh lapisan bening. Ada apa
denganku, kenapa aku tidak bergerak sama sekali. Padahal jarak antara wajah
kami sangat dekat. Aku bahkan dapat merasakan deru nafasnya yang menyentuh
permukaan kulitku. Dalam beberapa detik suasana menjadi begitu hening. Kami
hanya sedang berkutat dalam fikiran masing-masing. ‘Ternyata dia sangat tampan’
itulah yang ada difikiranku sekarang.
“mian,
tadi aku hanya ingin membuka sabuk pengamanmu”. Dia mulai membuka mulutnya dan
kembali ke posisinya semula dan memegang setir.
“sebaiknya
kau masuk. Ini sudah malam dan besok kita harus ke sekolah” sambungnya.
“ah,
ne! gomawo sudah mengantarku” ujarku lalu membuka pintu dan keluar. Setelah itu
aku berbalik lagi.
“kau
hati-hati dijalan” pesanku seraya membungkukkan badanku.
“ne”
jawabnya pelan lalu *wuushh* dia berlalu dari hadapanku dengan mobil hitamnya.
#Jiseon POV End#
#Kyuhyun POV#
Tadi
mata kami kembali bertemu sangat dekat untuk kesekian kalinya.
“Aishh,,
kau bodoh Kyu! Untuk apa kau memberikan tatapan memelas itu padanya?” aku terus
merutuki diriku yang berbuat bodoh. Bayangan mata yang perlahan terbuka itu
kembali terulang dipikiranku. Aku menarik pedal dan menambah kecepatan agar
segera sampai dirumah mengingat hari yang semakin malam.
Sesampainya
di rumah aku langsung mandi dan menuju tempat tidurku yang nyaman ini.
Sudah
ribuan kali aku mencoba untuk memejamkan mataku tapi tiap aku menutupnya,
bayangan yeoja yang sedang terlelap itu kembali muncul. Ada apa denganmu Cho
Kyuhyun? Kenapa kau terus mengingat yeoja yang sama sekali tidak mencintaimu
itu?. Ayolah Kyuhyun. Kemudian aku menarik selimut menutupi seluruh badan
termasuk kepalaku.
#Kyuhyun POV End#
>Skip<
#Jiseon POV#
Aigoo,,
otteohke! Kenapa senyum ini tidak ingin pudar dari wajahku?. Setiap kali aku
menutup mataku untuk mencoba tidur, wajah itu kembali muncul. Ku lirik jam
weker di meja yang terletak disisi tempat tidurku sudah menunjukkan pukul 2
dini hari.
“huwaa,,
aku bisa terlambat nanti!” jeritku mengetahui bahwa ini sudah hampir pagi dan
aku belum tertidur juga. Ini pertama kalinya aku terkena insomnia karena
seorang namja. Ada apa denganku?.
Aku
berinisiatif menanyakan bagaimana cara menghilangkan insomnia pada EunHaeChul.
Ku ambil IPhone merek Appleku yang ku letakkan di meja kecil disamping tempat
tidurku.
Aku
mengirim pesan singkat yang sama pada mereka
To:
Hyukkie / Fishy / Chullie
“Annyeong,
apa kalian sudah tidur? Aku insomnia, ayolah beritahu aku bagaimana cara menghilangkannya?
Aku takut besok akan terlambat.”
Setelah
itu dengan cepat aku mengklik tombol send.
Beberapa
menit kemudian IPhoneku bergetar
From:
Chullie
“Yyaa!
Tentu saja aku sudah tidur! Atas dasar apa seorang pelajar insomnia? Lagi pula
tadi kau tertidur pulas sewaktu di gedung pertunjukkan, kenapa sekarang kau
malah insomnia hah? Sudahlah, cuci kaki,tarik selimutmu dan tidur!”
Aku
pikir dia mau membantu. Eh, malah marah-marah, lebih baik aku tidak usah
membalasnya. Aku takut dia makin marah, jika Heechul marah sangat menyeramkan.
Tiba-tiba ada sms dari Donghae dan Eunhyuk yang masuk bersamaan. Wah, kompak
sekali mereka ini!
From:
Fishy
“menurut
buku yang pernah ku baca, jika kau mengalami insomnia, sebaiknya kau melakukan
kegiatan yang bisa membuatmu lelah”
Itu
jawaban dari Donghae, sedangkan Eunhyuk
From:
Hyukkie
“Lebih
baik kau lari mengitari kamarmu hingga 100x karena itu akan membuatmu lelah dan
akhirnya tertidur”
Hmm,,
baiklah akan aku coba! Eh, tunggu! Kenapa jawaban mereka bisa saling berkaitan?
Sudahlah, tidak penting. Akupun keluar dari selimutku dan berlari mengitari
kamarku yang lumayan luas ini. Baru putaran ke-50 aku sudah ngos-ngosan.
Sepertinya kau mulai lelah dan mengantuk. Tanpa ba bi bu lagi aku langsung
menghempaskan tubuhku di tempat tidur empukku lalu menarik selimut dan menutup
mata.
“tok
tok tok” aish,, baru saja aku menutup mata, kenapa sudah mengetuk pintuku? Aku
tidak peduli, aku masih ingin tidur. Aku benamkan kepalaku dibawah bantal agar
suara ketukan itu tidak terdengar.
Aish,,
sekarang aku malah merasa ada yang mengguncang-guncang tubuhku.
“yya!
Apa kau mau absen dikelas hari ini, Park Jiseon?” suara itu, itu adalah suara
Kang Sora, eommaku
“aish,,
sedikit lagi, amma! Aku baru saja menutup mataku” aku mencoba membujuk ammaku
yang judes ini.
“sedikit
lagi apanya! Ini sudah jam berapa?” kudengar suara amma yang terus menyuruhku
bangun. Bahkan aku mendengar sepertinya amma membuka gorden jendelaku. Aku
mengeluarkan kepalaku dari balik bantal. Aku terkejut melihat betapa terangnya
cahaya matahari yang masuk dikamarku saat ini.
“aigoo,,
memangnya jam berapa sekarang?” tanyaku panic
“jam
setengah delapan, Park Jiseon!” jawab ammaku ketus.
“omo,
25 menit lagi pelajaran akan dimulai” Tanpa basa basi lagi aku langsung
menyambar handuk dan menuju kamar mandi secepat kilat. Aku hanya mandi seadanya
karena terburu-buru. Setelah itu kupakai seragamku dan mengisi buku pelajaran
ranselku.
“amma,
appa aku pergi!” pamitku pada kedua orang tuaku saat aku akan keluar dari
pintu. Seperti biasa, aku berjalan kaki menuju sekolah karena jaraknya yang tak
jauh. Meskipun tak terlalu jauh tapi aku berlari menuju sekolah karena lima
menit lagi bel akan berkumandang(?) dan otomatis gerbang sekolah akan ditutup.
“hosh..
hosh.. hosh..” aku mengatur nafasku ketika melihat gerbang sekolah sudah
didepan mata memegang kedua lututku yang gemetaran. Tapi aku melihat Kim
seonsaengnim yang terkenal kejam pada murid itu akan menutup pintu. Aku lupa
kalau hari ini adalah hari piketnya. Matilah aku.
“andwaeee,
seonsaengnim! Jangan ditutup duluuuu” pekikku memanggil Kim seonsaengnim namun
teriakanku sia-sia saja *praanggg!!!* bunyi gerbang yang ditutup kasar oleh
seonsaengnim.
“kalian
sudah terlambat! Dan aku akan menghukum kalian” ujar Kim seonsaengnim dari
balik gerbang.
“aku
hanya terlambat beberapa detik, seonsaengnim! Jebal, mianhamnida! Jika aku
diizinkan masuk, aku tidak akan mengulanginya. Jebal!” ujarku memelas pada Kim
seonsaengnim dengan wajah memelas.
“peraturan
adalah peraturan. Siapapun harus dihukum jika melanggarnya walaupun hanya
sedetik” ujarnya lagi. Aishh,, ini karena aku tidak bisa tidur semalam. Tunggu,
tadi Kim seonsaengnim bilang ‘kalian?’. Berarti bukan aku sendiri yang
terlambat!. Akupun menoleh mencari siapa orang selain aku yang terlambat pagi
ini.
“Kyuhyun!!”
pekikku melihat Kyuhyun juga terlambat
#Jiseon POV End#
“Kyuhyun!!”
pekik Jiseon melihat Kyuhyun juga terlambat karena tidak biasanya Kyuhyun
datang terlambat. Selain Kyuhyun, ada dua orang lagi yang terlambat pagi ini.
Mereka adalah Shin Minyoung si siswi pindahan dari Jepang dan Park Sooyoung
yang memang sering datang terlambat. Akhirnya Jiseon hanya pasrah menunggu
hukuman dari guru itu.
“hukuman
untuk kalian hari ini adalah menyapu halaman sekolah hingga bersih" ujar
Kim seonsaengnim sambil memberikan sapu 1per1 pada mereka.
“mworago?
Aku harus menyapu!” pekik Minyoung tak terima.
“tentu!”
jawab Kim seonsaengnim singkat.
“tapi,
aku…”
“tidak
ada tapi-tapian, cepat lakukan hukuman kalian” bentak Mr. Kim dan berlalu dari
hadapan ke-4 murid itu.
Setelah
mendengar keputusan dari Kim seonsaengnim, merek ber-4 pun mulai menyapu
halaman. 10 menit telah berlalu, tapi mereka belum juga menyelesaikan hukuman
mereka.
“Chingudeul,
sebaiknya kita bergegas karena kita sudah ketinggalan pelajaran” ujar Kyuhyun
sambil mempercepat gerakannya. Karena Kyuhyun yang tak tahu caranya menyapu
ditambah lagi dengan dia bergegas membuat dedaunan yang mereka rapikan malah
semakin berserakan dan mengenai Jiseon yang berada di hadapannya.
“yyaa!
Lihat, daunnya malah beterbangan padaku! Aku balas kau” Jiseon pun membalas
perlakuan Kyuhyun tadi. Akhirnya, aksi saling lempar daunpun tak terelakkan,
mereka malah terlihat sangat asik melakukan itu hingga tak menghiraukan
Sooyoung dan Minyoung yang terlihat kesal karena kerja keras mereka sedari tadi
dihancurkan begitu saja oleh Jiseon dan Kyuhyun. Minyoung terlihat begitu
kesal, bukan karena dua orang itu telah menghancurkan tumpukan2 daun yang telah
mereka susun, tapi karena kebersamaan merekalah. Lebih tepatnya, Minyoung
cemburu pada Jiseon. Ya, Minyoung memang menyukai Kyuhyun sejak lama. Dan
alasannya pindah di sekolah ini juga karena Kyuhyun. Ketika Kyuhyun dan Jiseon
tengah asik bermain daun, tiba-tiba Kim seonsaengnim kembali dan terlihat
sangat marah.
“yyaa!
Cho Kyuhyun, Park Jiseon, apa yang kalian lakukan?” teriaknya. Kyuhyun dan
Jiseonpun kaget dan menghentikan kegiatan mereka tadi.
“bukannya
melaksanakan hukuman malah bermain daun kalian! Aku akan menambah hukuman
kalian” ujar Mr. kim penuh amarah.
“mworago?
Hukuman lagi?” pekik Jiseon dan Kyuhyun berbarengan.
#Jiseon POV#
Yah,
di sinilah aku berada sekarang. Di sudut lorong sekolah melaksanakan hukuman
tambahanku karena tidak melaksanakan hukuman yang diberikan sebelumnya dengan
baik bersama Kyuhyun. Hanya berdua. Kami dihukum berdiri dengan lutut dan kedua
tangan diangkat ke atas.
“aishh,,,
hukuman konyol macam apa ini!” dengusku kesal.
“sudahlah,
terima saja!” ujar Kyuhyun yang berada di sebelah kiriku dengan santainya.
“babo!
Ini semua karena kau, kalau saja kau tidak cari gara-gara aku tak akan dihukum
untuk kedua kalinya! Hanya berdua denganmu pula!” omelku padanya. Meskipun
mulutku terus mengomel, tapi hatiku merasa senang karena bisa berduaan
dengannya. Tapi, ini bukanlah momen yang tepat untuk berduaan. Yyaa! Park
Jiseon, apa yang sudah kau pikirkan? Apa kau mulai menyukainya? Kalau sampai
itu benar, berarti aku harus memeriksakan kejiwaanku.
“terima
saja!” lagi-lagi kata itu yang keluar dari mulutnya.
“aishh,,
apa hanya kata-kata itu yang bisa kau ucapkan? Tangan dan lututku sudah mulai
pegal nih!” omelku lagi. Aku pikir dia akan mengucapkan kata ‘terima saja’
lagi. Tapi, dia malah tertawa pelan dan menggenggam pergelangan tangan kiriku.
Yya! Apa yang dia lakukan?
“dengan
begini, bebanmu bisa sedikit berkurang” ujarnya lembut dan tersenyum padaku.
Omo.. betapa manisnya senyum itu. Jantungku sepertinya ada kelainan. Bagaimana
tidak? Jantung ini berdetak tidak karuan dan membuatnya ingin meloncat keluar.
Aigoo,, pasti wajahku sudah seperti kepiting rebus sekarang. Aku hanya bisa
menyembunyikan wajah merahku ini dengan menghadap ke kanan. #backsound: Girls
Day-Don’t farget me. *So sweet ~.~*
# 1 years later #
Tak
terasa 3 tahun sudah aku menuntut ilmu di sekolah ini. Dan tepat hari ini kami
melaksanakan perpisahan karena telah selesai menjalani serangkaian ujian. Itu
artinya kami akan mengakhiri masa SMA kami dan melanjutkan masa depan yang
telah kami impikan selama ini. Aku berencana di detik-detik terakhir aku
disekolah ini, aku ingin mengungkapkan peerasaanku pada seseorang. Aku tahu
pasti dia tidak akan menolakku karena dia juga sudah menyukaiku sejak lama.
Ya,namja itu adalah Kyuhyun. Akhir-akhir ini aku mulai mengerti perasaan apa
yang aku rasakan selama ini. Aku mencintainya. Itu sebabnya aku berencana akan
mengungkapkannya pada hari ini karena aku takut tak aka nada kesempatan lagi di
lain waktu karena kau akan melanjutkan study di Jerman.
Acara
perpisahanpun telah selesai digelar, sekarang adalah waktunya untuk merekam
setiap sudut sekolah ini. Ada yang berfoto dengan para guru dan bahkan
EunHaeChul membawa handycam untuk merekam wajh para guru satu per satu. Aku
mengedarkan pandanganku pada setiap orang disini. Berharap menemukan sosok yang
aku cari sejak tadi. Nah, itu dia! Dia sedang bercerita dengan seseorang. Ah,
ternyata orang itu adalah Shin Minyoung. Aku pun mendekat ke arah mereka.
“Kyuhyun-ah”
panggilku. Kyuhyun dan Minyoung menoleh ke arahku.
“wae,
Jiseon-ah?” jawab Kyuhyun. Aku tersenyum.
“aku
mau bicara denganmu sebentar. Tapi bukan disini. Kajja!” aku menarik tangan
Kyuhyun meninggalkan Minyoung yang terlihat kesal.
Kamipun
sampai di ruangan yang tak ada seorang pun selain kami.
“sebenarnya
ada apa Ji?” Tanya Kyuhyun penasaran.
“hmm,,
aku tahu selama ini aku salah tak pernah menggapmu tapi karena pelajaran
tambahan yang kau berikan dan perhatian yang kau berikan padaku membuatku
mengerti betapa berartinya kau untukku, Kyu. Aku harus mengatakannya hari ini
karena aku akan pergi jauh”
“apa
maksudmu?”
“hampir
tiap hari kita bersama dan itu membuatku merasa ada yang aneh di dalam diriku,
dan aku mulai menyadari kalau…” aku menggantungkan kata-kataku.
“kalau
apa, Jiseon-ah?”
“kalau
a-aku me-menyukaimu, sa-sa-saranghaeyo Kyuhyun-ah” dengan susah payah akhirnya
kata-kata itu keluar juga dari mulutku. Itu membuatku lega. Tapi, ada apa
dengannya? Kenapa ekspresinya mendadak aneh seperti itu?
“waeyo,
Kyu? Bukankan sejak dulu kau ingin aku jadi yeojachingumu?” tanyaku penasaran
melihat tingkah anehnya.
“aniyo,…
# FLASHBACK #
#Kyuhyun POV#
“saranghaeyo,
Kyuhyun-ah” ujar Minyoung dengan mata berbinar-binar menatapku. Aku tak mampu menjawab
perkataan yeoja dihadapanku ini sekarang.
“Kyu,
aku mohon! Lupakanlah yeoja itu, dia hanya akan terus melukai hatimu. Dan
sebentar lagi dia akan pergi jauh”
“mwo?
Pergi jauh?” aku terkejut mendengar kata itu. Apa maksudnya Jiseon akan pergi
jauh?
“ne,
dia akan pergi ke Jerman untuk menuntut ilmu kedokteran disana dan kemungkinan
dia tak akan kembali” ujar Minyoung yang disambut kepanikan olehku.
“tahu
dari mana kau kalau dia tak akan kembali?” tanyaku yang masih tak percaya
padanya
“aku
tahu ini dari ke-3 sahabat dekatnya. Hyukjae, Donghae, & Heechul.
Kyuhyun-ah, bukalah hatimu untuk yeoja lain. Yang lebih mencintaimu disbanding
Jiseon. Aku mencintaimu sejak lama, Kyu” ujarnya lagi mencoba meyakinkanku.
“mianhae,
Minyoung-ah” hanya itu kata yang dapat aku ucapkan kali ini.
“kau
hanya perlu mencoba melupakannya, Kyu. Dan lama-kelamaan kau akan berhasil
melupakannya. Yakinlah padaku. Kau harus berani mencobanya. Lagi pula dia tak
pernah menganggap cintamu” dia terus memaksaku. Aku mengarahkan pandanganku
pada gadis diseberang kerumunan orang sana. Dia sangat ceria malam ini. Tidak
ku sangka dia akan pergi jauh. Ini adalah malam perpisahan sekolah kami dan
sekaligus malam perpisahanku dengan Jiseon. Cinta pertamaku yang harus aku
lupakan.
“baiklah,
apa salahnya jika aku mencobanya!” ucapku mantap pada Minyoung.
“jeongmalyeoyo?
Kamsahamnida, Kyuhyun-ah” pekiknya bahagia sambil memeluk lenganku. Aku mencoba
tersenyum.
# FLASHBACK END #
#Jiseon POV#
Aku
tercekat mendengar penyataan Kyuhyun barusan. Bagaikan petir menyambarku saat
ku dengar dia telah memiliki yeoja lain. Aku benar-benar bodoh. Aku
mempermalukan diriku sendiri dihadapan namja ini. Huh,, aku bahkan lupa cara
bernafas. Lutut terasa lemas. Aku berbalik cepat dan tak menyadari ada tembok
dibelakangku. *Brukk* jidatku berhasil bertemu dengan tembok super keras ini
hingga aku terduduk.
“ouh!!”
aku meringis kesakitan memegangi jidatku.
“gwaenchanayo,
Jiseon-ah?” tanyanya seraya membangunkanku.
“aniyo,
aku baik-baik saja” tak terasa air mataku mulai mengalir. Mereka mengalir bukan
karena sakit di jidatku, melainkan sakit yang jauh didalam sana. Ya, hatiku
benar-benar hancur berkeping-keping tak tersisa. Tak ingin dia menertawai
kebodohanku ini, aku pun berlari dari tempat itu. Aku berlari dan terus berlari
menerobos keramaian.
“Jiseon-ah!
Kau kenapa?” aku mendengar suara Donghae memanggilku. Tapi aku terlalu sakit
untuk menghiraukan pertanyaannya. Aku berlari hingga ke parkiran. Aku melihat
Heechul sedang menuju ke arahku dengan tatapan cemas. Entah dari mana dia
datang, aku langsung berhambur memeluknya. Aku tak mampu lagi menahannya. Aku
terisak di pelukannya.
“ada
apa, Jiseon-ah?” tanyanya disela isakanku.
“antar
aku pulang, Chullie-ah” pintaku padanya. Tanpa melawan sedikitpun, dia
membukakan pintu mobilnya dan mendudukan aku di dalam mobilnya. Dia mulai
menyalakan mesinnya dan menuju rumahku.
“sebenarnya
kau kenapa?”
“jangan
banyak Tanya, aku ingin cepat sampai dirumah dan membereskan keperluanku untuk
pergi besok” balasku yang masih terisak sambil menutup wajahku dengan telapak
tanganku.
“pakai
ini” chullie menyodorkan beberapa tissue padaku. Aku mengambilnya.
#Heechul POV#
“pakai
ini” aku menyodorkan beberapa tissue untuknya karena aku lihat dia hanya
menutup air matanya dengan telapak tangannya. Ya, seperti itulah dia. Meskipun
hatinya begitu sakit tapi dia tetap berusaha menutup air matanya. Tapi, ada
sesuatu yang aku heran darinya. Dia menutup air matanya agar tidak dikasihani
oleh orang lain tapi, isakannya sangat jelas terdengar dan itu membuat setiap
orang yang mendengarnya pasti akan merasa sakit juga. Sebenarnya ada apa dengan
sahabatku ini?. Siapa yang berani membuatnya menangis akan ku bunuh dia.
“kita
sudah sampai, masuklah dan beristirahatlah” ujarku padanya setelah membukakan
pintu mobil untuknya karena kami sudah berada di depan rumahnya. Aku lihat
tangisannya sudah mereda.
“Gomawoyo,
Chullie-ah!” ujarnya sambil membungkuk dan masuk ke rumahnya.
Hmm,,
aku masih bertanya-tanya si brengsek siapa yang membuat Jiseonku menangis
seperti itu. Tunggu,, bukankah dia bilang hari ini dia akan mengungkapkan
perasaannya pada Kyuhyun?, Ya, aku yakin dia menangis seperti itu karena
Kyuhyun. Yyaa,, Kyuhyun! Berani-beraninya kau menyakiti Jiseon. Akan ku bunuh
kau. Aku pun menyalakan mesin mobil dan melaju menuju gedung sekolah menemui
Kyuhyun.
#Heechul POV End#
Sesampainya
di rumah, Jiseon langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Namun dia
tertahan melihat orang tuanya yang sedang menonton TV.
“annyeong!
Aku pulang” seru Jiseon kepada ortunya sedatar mungkin agar tidak dicurigai
sedang menangis.
“ah,
anakku sudah pulang rupanya” seru Jungsoo melihat anaknya.
“bagaimana
perpisahanmu? Menyenangkan?” sahut Sora ibunya.
“ne,
aku ke atas dulu” ujar Jiseon lunglai menuju kamarnya yang dibalas anggukan
pelan dari kedua ortunya.
#Jiseon POV#
Sudah
hampir sejam aku masih menangis sesegukkan di meja belajarku. Dadaku semakin
sesak melihat tumpukan buku yang dulu di berikan Kyuhyun untuk berlatih sendiri
di rumah. Sekarang aku sangat sakit menyadari kebodohanku. Selama ini aku masih
berfikir bahwa Kyuhyun masih mencintaiku. Setelah berkali-kali aku menolaknya,
sekarang aku malah berfikir seperti itu. Tentu saja dia sudah menemukan yeoja
yang lebih baik dariku. Apa lagi jika yeoja itu juga mencintainya dan tidak
pernah menolak cintanya. Dia adalah satu-satunya namja yang membuatku menjadi
cengeng seperti ini. Aku sangat mencintainya. Tiap hari aku terus memikirkannya
hingga buku-bukuku penuh dengan guratan-guratan namanya yg aku buat.
“Dasar
Park Jiseon babo! Hiks hiks” pekikku disela air mata yang terus membanjiri
pipiku.
Hari
semakin malam tapi tangisanku belum juga reda. Ku benamkan kepalaku di lipatan
tanganku. Mencoba meredam suara isakanku. Semua kenangan selama 3 tahun ini
kembali muncul satu persatu di fikiranku. Mulai dari dia mengejarku di jalanan,
ciuman pertama di lampu merah malam itu, hingga tiap hari kami bersama di
rumahnya untuk memberikan bimbingan belajar tambahan. Semua itu terus melayang-layang
di kepalaku. Bodohnya aku, dan sekarang aku hanya bisa menangisinya.
Tangisanku
mulai mereda, ku mendongkakkan kepalaku. Menatap bintang-bintang yang tampak
samar di langit kota Seoul lalu beralih menatap ranjangku yang tampak begitu
nyaman. Aku beralih menuju tempat tidur itu dan menenggelamkan wajahku diantara
dua bantal. Karena terlalu lelah menangis, aku menjadi cekukan.
‘lebih
baik aku tidur, karena besok pagi aku harus berangkat ke Jerman’ pikirku dan
entah sejak kapan mataku tertutup dan akhirnya tertidur.
#Jiseon POV End#
# 6 years Later #
“Dokter
Park! Apa hari ini aku sudah boleh pulang?” Tanya seorang gadis manis pada
dokter muda yang merawatnya.
“tentu,
sayang! Hari ini Hyejin sudah boleh pulang. Tapi, ingat Hyejin tidak boleh
makan es terlalu banyak lagi, ne? yaksokhae?” ujar sang dokter sambil mengacak
lembut rambut gadis kecil dihadapannya.
“ne,
dokter” jawab Hyejin yang baru berumur 6 tahun.
“nah,
sekarang Dokter mau pergi dulu ne?” pamit sang dokter yang dibalas anggukan
oleh Hyejin.
Dokter
muda yang menggunakan name tag Park Jiseon itu pun melangkahkan kakinya untuk
keluar dari tempat itu.
#Jiseon POV#
Aku
melangkahkan kakiku dari ruangan anak menuju ruanganku melewati lorong rumah
sakit. Ya, sudah dua bulan aku kembali dari Jerman dan bekerja di rumah sakit
yang lumayan besar ini sebagai dokter anak. Meskipun aku sendiri tidak tahu
pemilik rumah sakit ini, tapi Senang rasanya cita-citaku selama ini tercapai.
“Minyoung-ah”
aku mendengar suara yang tidak asing bagiku ketika sampai di ruang tunggu.
Tunggu, Minyoung? Nama itu… . Belum selesai aku mengingat nama siapa itu
tiba-tiba aku dikejutkan oleh sosok ibu muda yang sedang menggendong anak yg
berumur sekitar 9bulan dihampiri oleh namja yang begitu familiar untukku.
“Kyuhyun,
Minyoung” bisikku ketika melihat Kyuhyun sedang beralih menggendong anak yang
tadi di gendong Minyoung.
‘mereka
sudah menikah rupanya’ pikirku dalam hati. Rasanya luka yang sudah aku lupakan
sejak 6tahun lalu kini terbuka kembali. Rasanya perih menerima kenyataan bahwa
orang yang sangat aku cintai telah menikah.
‘aniyo,
itu sudah berlalu dan sekarang aku tidak mencintainya’ segera aku tepis
perasaanku. Aku beralih menatap 3 namja yang berada di sebelah kiriku. Mereka
tampak tertegun melihatku.
“oh,
kalian sudah datang rupanya! Ayo ikut aku” ujarku mencoba sesantai mungkin
meskipun rasanya hati ini sangat sakit. Sepertinya mereka melihat saat aku
memandangi Kyuhyun dan Minyoung tadi.
“Jiseon-ah”
Eunhyuk memanggilku tapi aku malah berjalan lebih dulu dan akhirnya mereka
mengikutiku dari belakang. Ya, 3 namja yang aku maksud tadi adalah Eunhyuk,
Donghae dan Heechul, sahabat sejatiku.
Sesampainya
diruanganku, mereka langsung berhambur memelukku. Aku membalas pelukan mereka.
“yyaa,,
kenapa kau tidak bilang kalau kau sudah pulang sejak 2 bulan lalu?” keluh
Heechul.
“ne,
kau anggap apa kami ini?” timpal Eunhyuk.
“kau
juga tidak tinggal bersama Leeteuk ahjussi dan Sora Ahjumma melainkan tinggal
sendiri di apartemen. Kau tahu betapa terkejutnya kami mengetahui itu?” timpal
Donghae lagi. Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan mereka yang bertubi-tubi
itu. Mereka masih sama seperti 6 tahun lalu.
“yya,,
kenapa tidak menjawab?” Heechul mulai marah.
“kalau
begitu lepaskan dulu pelukan kalian ini” pekikku. Mereka pun melepaskan pelukan
mereka padaku secara bersamaan.
“aku
sengaja tidak memberitahu kalian Karena aku ingin memberi kejutan” jawabku.
*pletak* sebuah jitakan dari Heechul mendarat tepat dijidatku.
“kejutan
apanya hah!” bentak Heechul.
“yyaa,,
jangan seenaknya menjitak seorang dokter!” tukasku membanggakan profesiku.
“aku
tidak peduli itu. Yang aku tahu kau masih Uri Jiseon yang paling cantik” ujar
Heechul kemudian mencubit pipiku. Aku hanya mendengus kesal dengan kelakuan mereka.
“yaa,,
lihat dia! Masih saja seperti itu” Donghae menggodaku dan akhirnya kami
berempatpun tertawa bersama. Aku sangat merindukan saat-saat seperti ini. Tidak
terkecuali namja yang baru aku lihat dengan keluarganya tadi.
“bogoshipeo”
ujarku kemudian memeluk mereka lagi. Tak terasa air mataku pun kembali
mengalir.
>Skip<
@Taman Kota
Hari
ini adalah hari liburku, jadi aku sempatkan untuk berjalan-jalan di taman kota
sekedar melepas penat.
Aku
duduk disebuah bangku panjang dibawah pohon sakura yang bermekaran. Ini
mengingatkanku pada kejadian sekitar 7 tahun lalu saat Kyuhyun tiba-tiba muncul
disampingku. Tsskk,,,Kebodohanku di masa lalu.
Ketika
aku sedang asik-asiknya memotret, aku tidak sengaja menangkap sepasang suami
istri dan anaknya sedang piknik dibawah
pohon yang rindang. Dia adalah Minyoung. Tadinya aku pikir namja yang
bersamanya adalah Kyuhyun, tapi semakin aku perhatikan dia bukan Kyuhyun.
“sepertinya
dia bukan Kyuhyun” gumamku pelan dan tiba-tiba aku rasa ada sebuah tangan yang
menyentuh tangan kananku. Aku kaget dan berbalik. Aku menangkap wajah seseorang
yang sangat aku kenal.
“kau
benar, dia bukan Kyuhyun” ujar namja itu. Dia menunjukkan senyum termanisnya,
senyum yang sangat aku rindukan. Kyuhyun?? Saking shocnya aku bahkan tak mampu
menyebut namanya.
“bogoshipheoyo,
Jiseon-ah” ujarnya lalu memelukku. Aku masih mematung, tak membalas pelukannya.
“kenapa
kau begitu jahat meninggalkan aku begitu lama” tanyanya lagi sembari melepaskan
pelukannya.
“aku
tidak meninggalkanmu, tapi aku pergi atas kebodohanku sendiri” jawabku lirih
“apa
maksudmu ‘bodoh’?” tanyanya lembut.
“ne,
aku sangat bodoh karena mengharap cinta dari seseorang yang sudah aku campakan.
Dan bodohnya lagi, aku malah tersiksa melihatmu dan Minyoung sudah berkeluarga
bahkan memiliki seorang anak” ujarku mengeluarkan semua yang aku rasakan selama
ini.
“menikah?
Punya anak? Hahahaha….” Dia malah tertawa mendengar perkataanku barusan. Aku
meliriknya tajam.
“kenapa
kau malah tertawa??” tanyaku kesal.
“kau
salah, Jiseon-ah! Aku tidak pernah menikahinya. Namja disebelahnya itulah
suaminya, Lee Minhyuk” ujarnya menunjuk Minyoung dan namja di sebelahnya.
Setelah itu dia melanjutkan kata-katanya lagi.
“dua
hari setelah kau pergi, aku mengakhiri hubungan kami. Aku lebih memilih dia
tetap menjadi sahabatku. Sebelumnya dia memang menjauhiku tapi setelah dia
kenal dengan namja itu, kami kembali bersahabat hingga sekarang. Dia memilih
namja yang tepat. Aku sempat iri karena mereka begitu serasi. Mereka sama-sama
jaksa dan kerja dikantor yang sama hingga akhirnya mereka memutuskan untuk
menikah. Sedangkan aku, masih terus menunggu cinta pertamaku yang entah kapan
akan kembali” aku cukup tertegun mendengar penuturannya barusan. Siapa cinta
pertama yang dia maksud?.
“cintaku
tak pernah berkurang sekalipun. Bahkan cintakulah yang memotivasiku agar tetap
menunggumu hingga kau kembali. Dengan semangat itu sekarang aku bisa membangun sebuah
rumah sakit. Aku berharap kaulah yang nanti akan mengelolanya dan harapanku
tidak sia-sia, bahkan sekarang kau sudah menjadi salah satu dokter di rumah
sakitku” ujarnya panjang lebar.
Aku
sedikit kaget mendengarnya, berarti selama 2 bulan ini aku bekerja di rumah
sakitnya?. Aku mendongkakan kepalaku menatapnya yang sedang duduk disampingku.
“jadi,
GyuSun Hospytal adalah rumah sakitmu?” tanyaku dengan sedikit nada tinggi. Dia
hanya mengangguk santai.
“coba
kau perhatikan namanya ‘GyuSun Hospytal’. Itu gabungan antara namaku dan
namamu. Aku tahu kau akan kembali padaku, Jiseon-ah” ujarnya menjelaskan
asal-usul nama rumah sakit tempatku kerja sekarang.
“jadi……”
aku menggantungkan kata-kataku (Author: biar kaya di sinetron-sinetron #plakk).
Belum selesai rasa terkejutku, tiba-tiba Kyuhyun berdiri dan berlutut
dihadapanku. Dia mengeluarkan sebuak kotak kecil berwarna merah.
“Jiseon-ah,
menikahlah denganku” ujarnya lembut seraya membuka kotak yang ternyata berisi
sebuah cincin indah itu. Benarkah ini? Aku tidak sedang bermimpi bukan?. Aigoo,
aku sangat bahagia mendengarkan kata yang keluar dari mulutnya itu. Kata yang
aku tunggu-tunggu selama ini. Air mataku pun kembali menetes menatap kedua bola
mata yang penuh harap itu. Dia mengelus lembut pipiku, menghapus air mata
bahagia yang terus menetes dan aku menarik-narik ingusku yang sudah di ambang
pintu *uekss* Reader pada muntah.
“Kyu”
akhirnya aku berani membuka mulutku.
“kau
tidak bercanda kan?” aku masih tak percaya. Dia hanya membalas dengan anggukan
ringan dan menggenggam erat tanganku. “aku tak akan melepaskanmu lagi,
Jiseon-ah”
“ne,
aku mau menikah denganmu” jawabku pelan. Sangat pelan bahkan aku tidak yakin
dia mendengarnya. Wajahnya berubah begitu ceria. Dia lalu memelukku erat dan
aku membalasnya.
Kami
melepaskan pelukan kami dan saling bertatapan lama. Sangat lama. Lalu dia
memasangkan cincin berwarna putih dengan bertahtakan berlian di atasnya.
“indah
sekali” ujarnya setelah memasangkan cincin itu di jariku lalu mengecup
keningku.
“Kyu,
You’re My Everything! Saranghae” seruku padanya, kemudian memeluknya.
“aku
lebih mencintaimu, jangan pernah pergi lagi, jebal”
Seakan
mengerti dengan rasa behagia yang sedang melanda kami, kelopak bunga-bunga pun
berguguran menambah kesan romantic tingkat badai(?) disekitar kami. Musim semi
yang begitu indah yang pernah aku rasakan. Bagai terbang melayang hingga ke
langit ke7. Hari yang aku tunggu-tunggu saat dimana dia datang dan melamarku. Aku
sangat mencintainya. Kyuhyun, terima kasih karena kau selalu mencintai apa yang
ada pada diriku tanpa merasa lelah. Selalu mencintai kebodohanku yang selalu
menyia-nyiakan cintamu yang begitu besar. Gamsahamnida Cho Kyuhyun.
Saranghaeyo!! Yeongwohni!! J J
^^**THE END**^^
__________…..~~ooOoo~~…..__________
#Duuaaarrrr…..!!!
*author muncul baren gledek*
Gimana? Gimana? Endingnya makin jelek
kan? Haha….Biarin, yang penting FF ni udah aku selesein. Alhamdulillah banget
yah?. Udah author udah capek banyak cingcau(?) sejak sambutan diatas dan untuk
menghemat waktu, silahkan kirimkan komentar, saran, atau kritik kalian ke :
Facebook : Jiseon Anjellgirls ElfsparKyu
Twitter :
@Veny_Sparkyu
Author kasih nama FB n Twitter karena
buat komen langsung di sini author akui emang susah.
Kayanya udah cukup deh!! Bye bye! Author
tunggu komennya loh! ;) *tebar bunga bangke(?)*
*Bow bareng Kyu*