Jumat, 20 Desember 2013

[INFO] Bagi yang minat ikut SMent audisi, wajib baca ini. Biar bisa mempertimbangkan.

1. Untuk menjadi trainee SM, kalian harus diaudisi dan menunjukkan bakat kalian.

2.Bakat apa saja yg bias di pertunjukkan? Menyanyi, menari, modeling, menunjukkan bahwa kamu bisa menulis lagu atau bisa memainkan beberap alat music.

3. Juri yang mengaudisi biasanya tahu, Kalian mampu untuk melanjutkan dan masuk kedalam tahap trainee atau tidak, walalupun kalian belum menunjukkan bakat.

4. Saat kalian mengikuti audisi, Jangan terlalu banyak memakai Make Up! Karena biasanya juri ingin tahu muka alami kalian (without makeup).

5. Menyanyi memakai lagu berbahasa inggris dapat memperngaruhi penilaian juri. Nilai kalian bisa bagus ataupun sebaliknya.

6. Kalau kalian diaudisi dengan menari, maka pilihlah lagu yang bertempo cepat dengan gerakan yang memang memiliki konsep.

7. Kalau kalian diaudisi dengan menyanyi, maka pastikan dulu bahwa ada banyak nada tinggi dan kalian bisa menyanyikannya dengan baik.

8. Kalau kalian diaudisi dengan model, maka kalian harus melakukan berjalan ke depan-belakang dan berpose 3 kali semenarik mungkin.

9. Jika kalian lolos audisi SM Entertainment maka pihak SM akan bertemu dengan orang tua kalian.

10. Jika sudah menjadi trainee SM, maka SM akan membayar iuran sekolah, makan, tempat tinggal dan pakaian.

11. Para trainee di SM juga akan dibawa ke KENT dimana di tempat itu kalian akan diajarakan bahasa Korea untuk orang asing, Jepang dan China.

12. Saat menjadi trainee di SM, kalian akan berlatih selama 4 hari dalam 1 minggu.

13. Jika kalian menjadi trainee di SM, biasanya kalian hanya belajar 3-4 jam, lalu sepulang sekolah kalian langsung latihan lagi.

14. Rata-rata trainee SM hanya mendapat waktu tidur paling lama 2 jam. Sebagaimana jadwal yang diberikan SM saja.

15. Selama pelatihan trainee, kalian dilatih fisik, menyanyi, acting, modeling dan menari. Menari biasanya memakan waktu 5 jam perharinya.

16. Jika mempunyai account di jejaring social, kalian bisa menyimpannya selama menjadi murid trainee, tetapi kalian harus menghapusnya jika akan debut.

17. Selama di trainee kalian boleh menyimpan email, tetapi susah untuk menyimpannya karena harus mempunyai alasan tertentu.

18. Biasanya para trainee lebih suka menghabiskan waktu dengan latihan dari pada menghubungi orang tuanya.

19. Rata-rata para trainee yang berasal dari luar negeri akan dimasukkan ke sekolah KENT.

20. Biasanya para trainee akan di suruh menunjukkan perkembangan latihannya setiap 1 minggu sekali.

21. Para trainee biasanya lebih dekat dengan guru atau pembimbing mereka selama menjalani kehidupan trainee dari pada dengan sesama peserta trainee.

22. Biasanya beberapa trainee juga menyerah dan mundur (lalu kembali ke kampung halaman mereka) dengan alasan rindu rumah.

23. Saat menjadi trainee kalian hanya bias menggunakan HP selama 1 jam perharinya.

24. Trainee di SM juga akan diberikan perawatan gratis ke gym, salon atau operasi plastic bila diperlukan.

25. Jika kalian gagal mengikuti audisi SM, Kalian bisa mnegikuti lagi audisi di SM di kesempatan yang lain.



Gimana? Apa kalian sanggup mejalani peraturan diatas? Kalau saya sendiri sih gak sanggup, soalnya istirahatnya dikit banget >.<. itu baru trainee, gimana udah jadi artisnya? Pasti lebih capek lagi dah!. 

Yah, belum tentu juga saya akan ke sana. Itu kan dari nasib masing-masing yah? Tapi, kalau bias why not? Intinya, semua dari diri kita sendiri sih, kalau ada kesempatan sekarang, kenapa mau di sia-siakan?


Semoga yang bercita-cita ingin menjadi trainee SM bisa terwujud yah!! ^_^

Kamis, 19 Desember 2013

[Cerita Rakyat] Sulawesi Tenggara : Gunung Saba Mpolulu

Konon, di Sulawesi Tenggara, ada dua buah gunung yang terletak berjauhan. Yang satu terletak di daerah Labunoua ( sebelah timur ) dan yang satunya lagi terletak di daerah Kabaena ( sebelah barat ). Gunung yang berada di Labunoua bernama Gunung Kamonsope, sedangkan gunung yang berada di daerah Kabaena bernama Gunung Mata Air. Di masing – masing gunung tersebut ada penunggu atau penjaganya. Gunung Kamonsope dijaga oleh seorang perempuan cantik, sedangkan Gunung Mata Air dijaga oleh seorang laki – laki bertubuh gemuk dan berambut gondrong.
             Pada suatu ketika, musim kemarau melanda daerah itu selama berbulan – bulan, sehingga seluruh daerah itu kekurangan air. Kecuali Gunung Kamonsope, persediaan airnya masih melimpah. Oleh penjaganya, air tersebut digunakan untuk mengairi daerah sekitar Gunung Kamonsope yang ditumbuhi oleh pepohonan dan tanaman.
             Sementara itu, Gunung Mata Air sangat kekurangan air. Jangankan untuk mengairi pepohonan dan tanaman, air untuk digunakan mandi pun sulit diperoleh. Memang aneh. Walaupun gunung itu bernama Gunung Mata Air, tetapi masih tetap kekurangan air.
             Suatu hari penjaga Gunung Mata Air meminta air kepada penjaga Gunung Kamonsope untuk mengairi daerah Gunung Mata Air yang dilanda kekeringan.
“Maaf saudari, bolehkah aku meminta sebagian airmu?” pinta penjaga Gunung Mata Air dengan sopan.
“Maaf Tuan, aku tidak dapat memberikanmu air, karena aku juga membutuhka banyak air.“  jawab pejaga Gunung Kamonsope.
             Beberapa kali penjaga Gunung Mata Air meminta air, namun penjaga Gunung Kamonsope tetap menolak permintaannya. Hal ini membuat penjaga Gunung Mata Air menjadi murka.
“ Jika kamu tidak mau memberikan airmu, aku akan memaksamu!” seru penjaga Gunung Mata Air dengan kesal.
“Jika aku tidak mau memberimu air, itu adalah hakku. Kenapa kamu memaksa? Tapi kalau kamu berani, silahkan!” tantang penjaga Gunung Kamonsope.
“Dasar perempuan pelit! Kalau itu maumu, tunggu saja pembalasanku!” seru penjaga Gunung Mata Air lalu segera kembali ke tempatnya dengan perasaan marah.
             Sesampainya di Gunung Mata Air, lelaki gemuk itu langsung merebahkan tubuh di pembaringannya. Pikirannya mulai berkecamuk memikirkan bagaimana cara untuk memperoleh air dari perempuan itu dengan paksa. Kemudian tiba – tiba seuatu terlintas dalam pikirannya.
“Aku ini adalah laki – laki, sedangkan penjaga Gunung Kamonsope adalah perempuan. Ah, masa aku dilecehkan oleh perempuan itu. Aku akan menembaknya dengan meriamku,” pikirnya.
             Rupanya penjaga Gunung Mata Air merasa harga dirinya diinjak – injak, sehingga mebuatnya tambah marah dan memutuskan untuk memerangi penjaga Gunung Kamonsope dengan menggunakan kekuatan senjata. Ia pun mengeluarkan sejata meriamnya.
“Dengan meriam ini, aku akan menghancurkan Gunung Kamonsope sampai berkeping – keeping,” gumam penjaga Gunung Mata Air.
             Setelah itu, penjaga Gunung Mata Air segera menambakkan meriamnya.
“Duorr…!” terdengar suara letusan
             Tembakan pertama itu tidak mengenai sasaran. Tembakan kedua pun diluncurkan, namun masih meleset. Tembakan ketiga, peluru tidak sampai ke sasaran. Berkali – kali penjaga Gunung Mata Air meluncurkan peluru meriamnya, namun tidak ada yang mengenai sasaran. Ia pun semakin murka dan emosinya semakin tidak terkendali. Ia menbakkan satu persatu peluru meriamnya ke arah Gunung Kamonsope, namun tidak satu pun yang mengenai sasaran. Tanpa disadarinya, ternyata ia telah kehabisan peluru.
             Sementara itu, penjaga Gunung Kamonsope yang mengetahui bahwa tempatnya diserang segera mengambil senjata untuk mebalasnya. Ia pun mengaluarkan meriamnya yang ukurannya lebih besar dari meriam milik penjaga Gunung Mata Air. Hanya sekali tembak, peluru meriamnya langsung mengenai sasaran.
“Duooorrr…!!! Booom…!!!” terdengar suara letusan yang sangat dahsyat.

             Peluru meriam itu tepat mengenai puncak Gunung Mata Air hingga terpongkah. Puncak gunung itu hilang sebagian hingga membentuk seperti kapak yang terkena benda keras. Sejak peristiwa itu, Gunung Mata Air berganti nama menjadi Gunung Saba Mpolulu yang artinya “Patahan pada kapak”.

[FF] I’ll Be Your Star (Chapter 2)

PJS Entertainment
Present
__________..~~ooOoo~~..__________

Title      : I’ll Be Your Star (Chapter 2)

Author : Park Jiseon a.k.a Veny Sugandhi (@Veny_Oodl3) *follow ne XD

Cast      :
-          Henry Lau (Super Junior M)
-          Sun Hyesung (OC)
-          Yesung (Super Junior)
-          Donghae (Super Junior)
-          Chanyeol (EXO-K)
-          Park Jieun (OC)
-          Krystal (F(X))
-          And other

Length  : Chaptered

Rating  : PG-17

Genre                 : Romantic

Disclaimed         : Henry, Yesung, dan Donghae adalah milik Tuhan YME dan SM Ent. Kecuali Sun Hyesung, Park Jieun dan FF ini adalah milik saya seorang dan PJS Ent. Jika anda menemui ff berjudul sama, saya mohon maaf. Tapi saya berani jamin isi dan alur ceritanya pasti berbeda karena ff ini murni dari lubuk otak saya yang paling dalam(?).

~~Di larang keras menyalin dan memposting ulang FF ini untuk kepentingan pribadi atau blog. Itu namanya PLAGIAT dan plagiat pantesnya di buang ke JAM BAND~~

Recommended Song : Henry – Trap

Warning            : Typo bertebaran dimana-mana!! Jika tidak berhati-hati anda akan tertular virusnya (?)

__________..~~ooOoo~~..__________
Summary          :

“Aku seekor burung yang ditinggalkan didalam sangkar kecil yang disebut dirimu.
Aku bahkan tak bisa terbang jauh.
Aku semakin lemah dalam dirimu. Di dalam cinta ini yang selalu tetap hidup.
Oh aku terjebak, aku terperangkap”
# Henry – Trap #

__________..~~ooOoo~~..__________

Sebelumnya…

“Sungie-ya, sepertinya orang sana sejak tadi memperhatikanmu” Donghae mengangkat dagunya menunjuk ke arah belakang Hyesung. “hem? Nuguya?” Hyesung berbalik. Saat itu juga, yang dimaksud Donghae langsung mengalihkan pandangannya. Namja itu sedang berdiri bersama teman-teman klub basketnya. Mereka baru selesai latihan dan sekarang sedang beristirahat.

“aahh...biarkan! Aku tidak peduli” Hyesung melanjutkan makannya.

TBC

__________..~~ooOoo~~..__________
#Author POV
             Henry menghembuskan nafasnya dalam satu tarikan nafas. Riuh yeoja-yeoja penggemarnya membuat perasaannya makin berantakan. Benar-benar tidak ada yang menarik. Sudah lebih 15 menit dia duduk dipinggir lapangan untuk beristirahat. Ditariknya handuk kecil yang tergantung dilehernya menutup wajahnya. Akhirnya, dia memutuskan ke kantin bersama teman – temannya, salah satunya Chanyeol.

“Henry-ya, yeoja itu datang lagi.” Ujar namja jangkung disebelah kanan Henry. Henry melihat seorang yeoja menghampirinya dengan senyuman yang sangat manis namun memuakkan baginya.

“Kami ke kantin duluan, yah.” Ujar Chanyeol dan pergi dari situ bersama yang lainnya. Henry hanya menatap kedatangan yeoja itu dengan malas.

“Oppa, kita balikan yah.” Untuk kesekian kalinya dia mendengar yeoja itu kembali memohon lagi padanya. Tak ada kata balikan di kamus seorang Henry. Apalagi yeoja itu yang berselingkuh dengan Kai. Dia adalah yeoja yang baru diputuskannya minggu lalu.

“Dengar Krystal-ah. Aku tidak ingin kembali lagi denganmu! Kenapa kau masih terus memaksaku hah? Ada apa dengan hubunganmu bersama namja itu. Bukankah waktu itu kau meninggalkanku karena dia!” ekspresi wajah Krystal mendadak berubah. Ia menunduk menatap kakinya. Henry bergerak hendak meninggalkannya.

“Dia tidak lebih baik darimu.” kini dia menahan lengan Henry. Sebenarnya namja yang dimaksud itu merupakan penyelamat bagi Henry, karena ia juga sudah bosan berhubungan dengan yeoja manja sepertinya. Dia melanjutkan “berikan aku alasan mengapa kau menolakku. Apa kau sudah mempunyai yeoja lain?”

“itu bukan urusanmu.” Kemudian Henry menghempaskan tangannya begitu saja. Henry pergi menyusul teman-temannya ke Kantin meninggalkan Krystal yang mematung di koridor.

>SKIP<
@Kantin

             Belum lagi hilang rasa kesalnya, kini sesampainya dikantin Henry langsung disuguhkan pemandangan yeoja yang sangat menyebalkan baginya sedang duduk disalah satu meja kantin yang merupakan tempat favoritnya. Bagaimana tidak menyebalkan bagi Henry, dihari pertama dia tinggal di rumah Henry saja, dia sudah menjatuhkan harga diri Henry seperti sampah. Tanpa sadar, sejak tadi Henry terus menatap jengkel yeoja itu hingga yeoja itu berbalik barulah dia mengalihkan pandangannya.

             Henry masih tak habis pikir. Ayahnya tak cukup hanya membuat Henry serumah dengan yeoja itu, bahkan yeoja itu juga dipindah sekolahkan bersama dengan dia. Beruntung dia kelas 1 dan Henry kelas 2, jika tidak, mungkin Henry akan mati karena kesal terus bertemu dengan yeoja itu.

“Kau tidak mau memesan apapun?” suara Chanyeol membuyarkan lamunannya.

“ah! Saking kesalnya aku sampai lupa memesan makanan.” Ujar Henry. Chanyeol hanya tersenyum dan duduk dibangku terdekat bersama makanannya sementara Henry pergi memesan makanannnya sendiri. Setelah itu Henry kembali dan duduk berhadapan dengan Chanyeol.

“Othae? Apakah kau dan Krystal sudah balikan lagi?” Tanya Chanyeol penasaran hingga mencondongkan tubuhnya. Bagaimana tidak penasaran, Krystal adalah popular dan tercantik seantero SMA ini.

“Micheosseo?” balas Henry jengkel. “Sekarang aku tidak ingin memikirkan yang namanya yeoja dulu.” Lanjutnya sambil mengunyah makanan.

Chanyeol mengibaskan tangannya didepan wajah Henry. “Sejak kapan seorang Henry Lau tidak ingin memikirkan yeoja?” ujarnya disusul cekikikan khasnya. “Aku berani bertaruh, tidak sampai seminggu kau sudah menggandeng seorang yeoja lagi.” Lanjutnya sambil mengayun-ayunkan sumpitnya. Henry hanya mendesah. Seorang yeoja dirumah saja sudah membuatnya kesal, dan ditambah yeoja manja itu? Oh, tidak! Saat ini dia benar-benar ingin menjauhkan diri dari makhluk berjenis kelamin yeoja dulu.

“Oh ya! Yeoja yang disebelah sana, dia targetku, jangan kau ambil!” telunjuk Chanyeol menunjuk ke salah satu yeoja yang duduk bersama namja di tempat favorit mereka.

             Mata Henry melotot begitu tahu siapa yang dimaksud. “Mwoya??!!”

             Menyadari bahwa seluruh orang dikantin memandangi mereka akibat teriakannya barusan, Henry mengubah ucapannya menjadi bisikan. “Matamu sudah juling, kah?”. Chanyeol hanya meminum kuah ramennya dari mangkuk. “ahh.. tipeku memang berbeda denganmu. Bukankah Hyesung sangat cute?.” Balasnya sambil mengedipkan sebelah matanya. Henry hanya mengembuskan nafas beratnya sambil menyandarkan tubuhnya.

             “Geurae, yeoja yang dibawa appamu nuguya? Jangan bilang kalau itu istri kedua!” Henry jadi lemas mendengarnya. Tadinya dia ingin bilang kalau yeoja yang Chanyeol taksir itulah yang dibawa kerumahnya. Tapi, gengsinya terlalu tinggi untuk mengakui bahwa dia tinggal serumah dengan yeoja itu.


***


           Hari ini merupakan awal musim panas. Tidak heran meskipun matahari sudah sejak sejam yang lalu tenggelam, suhunya masih terasa panas bagi Henry. Dia jadi tergoda untuk berenang. Hanya dengan celana renang, dia menceburkan tubuhnya di kolam renang yang luas itu. Percikan air mendominasi suasana sepi disekitar situ. Rumah ini memang lebih pantas disebut kuburan. Bagaimana tidak? Sebelum Hyesung pindah dirumah ini, satu-satunya remaja dirumah ini adalah dia. Orang tuanya yang super sibuk itu terlalu haus dengan harta - itu menurut Henry-. Dia hanya ditemani 2 pelayan, 2 pembantu, 1 tukang kebun, dan 2 satpam. Benar-benar menyedihkan. Hingga Henry cukup heran, ayahnya masih sempat juga memikirkan orang lain. Dia masih punya belas kasihan untuk mengangkat Hyesung sebagai putrinya. Meskipun dengan latar belakang yang tidak jelas –Menurut Henry lagi-. Selama ini Henry mengira, ayahnya hanya memikirkan bagaimana caranya mendapatkan keuntungan, bagaimana caranya memperluas kerjasama internasional, dan bla.. bla.. bla.. Henry sangat muak dengan semua itu.

             Henry mencapai tepi kolam dengan kedua tangannya dan berbalik menyandarkan tubuhnya di salah satu sisi kolam renang yang lansung menghadap balkon atas. Dari bawah sini, terlihat piano hitam bertengger disudut kirinya. Sosok yeoja kecil nan imut berumur sekitar 6 tahun tiba-tiba terbayang. Dulu, sebelum gadis kecil itu pergi, mereka sering menghabiskan waktu disana. Bermain piano sambil tertawa bersama. Gadis kecil itulah yang menghilangkan rasa kesepiannya, mengajarinya apa itu kasih sayang, sekaligus yang membuatnya menjadi playboy seperti ini. Mungkin dialah cinta pertamanya. Sesungguhnya apa yang dilakukan Henry pada yeoja-yeoja itu semata-mata hanya karena dia kesepian. Kepergian gadis kecil itu ke Indonesia karena bisnis orang tuanya membuat Henry menjadi uring-urinngan.

Kehadiran Hyesung mungkin sedikit membuat rumah ini ramai. Disebabkan celotehannya ketika membantu para pelayan dengan suara cemprengnya, dan terkadang suara gelak tawanya yang memenuhi seisi rumah. Meskipun terlahir dari keluarga kaya, ternyata yeoja itu pandai memasak dan melakukan pekerjaan lainnya. Dan paling menakjubkan – Bagi Henry – yeoja itu tidak mau hanya duduk terima beres seperti yeoja mantan-mantannya. Sudah tiga minggu dia tinggal di sini, dia tetap membantu para pekerja yang kelewat banyak dirumah itu.

Setiap pagi, yeoja itu yang memasak sarapan mereka dan makan bersama di meja makan. Henry yang selalu diam padanya tidak dihiraukan. Setiap duduk bersama dimeja makan, Hyesung selalu mengajaknya bicara. Tak peduli mau di tanggapi atau tidak, dia tetap bercerita apapun. Terkadang, Henry sendiri bingung. Apa benar yeoja itu baru ditinggalkan kedua orang tua dan kakaknya? Tak ada goresan berkabung sama sekali dalam tiap kata dan ekspresinya. Terlalu ceria.

             Beberapa menit kemudian, seseorang muncul dari balik pintu di balkon sana. Dia menarik kursi hingga ke tepi balkon dan melipat kedua tangannya didepan, kemudian menopang dagunya disana sambil melihat ke atas. Mulutnya komat-kamit seperti bicara sendiri. Henry menemukan perubahan pada ekspresi yeoja itu. Sekarang, yeoja itu tidak seperti biasanya. Wajahnya menampakkan kesedihan yang mendalam. Seperti ada sesuatu yang membuatnya begitu rapuh. Sedetik kemudian Henry seperti melihat pantulan cahaya kecil dari pipi yeoja itu. Itu seperti… air mata? ‘Jinjja? Yeoja itu bisa menangis juga rupanya’ pikir Henry dalam hati.

Kemudian Henry kembali menyelam dibalik air sebelum terdengar teriakan dari balkon. “Hyaaaaaaa!!!!!!” Henry menghentikan aktifitasnya dan melihat ke atas. Eoptta. Yeoja itu tidak ada lagi disana. Apakah yeoja itu dalam bahaya? Henry cepat-cepat naik tanpa memakai handuk lagi saking paniknya.

Henry langsung membuka pintu kamar Hyesung tanpa permisi. Di cari sosok Hyesung diseluruh sudut ruangan tapi tak ditemukan. Tiba-tiba Hyesung muncul dari balik pintu kamar mandi dengan keadaan sehat wal afiat(?).

Matanya hampir keluar melihat Henry sudah ada di dalam kamarnya dengan keadaan tanpa baju. “Yyaa! Apa yang kau lakukan disini dengan penampilan seperti itu.” Bentaknya sambil beralih kemeja rias mengambil gunting dan menyodorkannya ke arah Henry. Siapa yang tidak takut, malam-malam begini seorang namja masuk dalam kamar yeoja hanya dengan celana renang?.

Henry kemudian terpikir untuk mengerjai yeoja ini. Di tunjukkan seringaiannya pada yeoja itu sembari mendekat. “Yya! Jangan mendekat! Atau ku tikam kau.” Pekiknya. Kini tubuh yeoja itu semakin gemetaran ketika Henry menggapai tangannya dan mengambil gunting itu lalu melemparnya asal.

Hyesung terus berusaha melepaskan genggaman Henry pada kedua tangannya yang sangat kuat. “Henry-ya, jebal. Aku yeoja baik-baik tidak tahu yang begitu-begituan.” Hyesung terus memelas tapi tak dihiraukan. Henry hanya diam dan terus mendesaknya mundur hingga kehilangan keseimbangan karena kakinya sudah mentok di ranjang. Otomatis dia jatuh dengan Henry yang menindih tubuhnya. Mulutnya sibuk komat-kamit tidak keruan.

“Aigoo,.. tolong bunuh manusia ini ya Tuhan! Kutuk dia jadi monyet atau bunuh dia sekalian ya Tuhan! Atau bakar dia dengan naganya author(?). Henry-ya, andwae!”

Henry mencoba menahan tawanya melihat yeoja itu menutup matanya sambil berbicara tidak keruan. Dia semakin mendekatkan wajahnya hingga tinggal 5 cm jarak wajah mereka. Hingga Henry tidak bias menahan tawanya lagi. “Huwahahahahaha……” Henry langsung menjatuhkan bokongnya dilantai dan tertawa terpingkal-pingkal di samping ranjang.

Hyesung membuka mata dan melihat Henry yang sedang asik tertawa di lantai. Tangan kanannya memegang perutnya dan tangan kirinya memukul-mukul lantai. Bahkan wajahnya memerah karena itu. “Apa yang kau tertawakan!!” pekik Hyesung yang sudah berdiri tegak dihadapan Henry.

Henry menghapus air mata yang sedikit keluar dari sudut matanya. “Kau, kau lucu sedali kalau seperti tadi.” Kemudian melanjutkan tawanya lagi.

Hyesung sadar bahwa dia hanya dikerjai. Dia lega karena hanya dikerjai sekaligus jengkel. Dia sedikit berjongkok di dekat telinga Henry. “TIDAK LUCU!!!!!” teriaknya membuat Henry meringis memegang telingannya. Teriakan 20 oktaf Hyesung sukses membuat tawanya terhenti dan membuat telinganya berdengung. Sepertinya Henry harus segera ke dokter THT setelah ini.

Henry berdiri. Hyesung menjauh. “Mian, tadi aku hanya bercanda.” Ujarnya.

“Tidak dimaafkan!” bentak Hyesung. Henry langsung mendekatinya dan Hyesung langsung menghindar. “Waeyo? Lagi pula aku tidak bernafsu dengan yeoja sepertimu.”

“Yya! Tadi aku betul-betul ketakutan. Apa lagi dengan penampilanmu seperti itu. Nappeun!!” Henry langsung menunduk. Dengan penampilan seperti ini pasti orang akan berfikir yang macam-macam. Henry tersenyum.

“Tadi aku sedang berenang dibawah, tapi kudengar kau berteriak. Jadi langsung saja aku ke sini. Sebenarnya ada apa sih?” Henry melipat kedua tangannya didepan dada.

“Tadi tiba-tiba ada sesuatu yang menyentuh kakiku ketika berjalan masuk dari balkon.” Henry mengerutkan keningnya. “Tapi ternyata itu cuma kucing.” Hyesung nyengir. Tiba-tiba muncul ‘Ogi’ kucing Persia peliharaan Eommanya dari bawah meja.

Henry mendadak lemas dan membanting bokongnya disofa. Capek-capek dia lari dari bawah tanpa handuk, ternyata hanya kucing. “Kenapa kau berteriak heboh sekali!!” Henry amat menyesal tapi juga senang karena sudah mengerjai Hyesung.

“Terserah dong! Pokoknya kau tidak dimaafkan!” yeoja itu sedikit menekan pada kata maaf. “Kecuali kalau kau memberiku coklat.” Lanjutnya.

“Mwo??” Henry menepuk dahinya. Benarkah yeoja ini berumur 15 tahun?. Tadi dia baru saja memergokinya sedang menangis di balkon. Dan sekarang kembali seperti ini lagi? Henry tak habis pikir.

“Mau ku maafkan tidak? Ini juga bukan pertama kali kau masuk seenaknya dikamarku.” Kata Hyesung. “Geurae! Aku akan mengambilkan coklat dibawah.” Henry melenggang malas menuju pintu. Hyesung hanya menatapnya sinis.

Henry menuruni tangga dengan senyum sumringan. Dia masih ingat jelas wajah ketakutan Hyesung tadi. Dia benar-benar puas mengerjai yeoja itu! Rasakan kau, yeoja menyebalkan! Tapi ternyata, yeoja itu tidak terlalu buruk. Ini pertama kalinya mereka mengobrol selama ini. Tiba-tiba muncul rasa ingin berteman dengannya.


***


Belum usai latihan dance pagi ini, tapi Henry sudah memilih istirahat. Dia merasa kurang enak badan. Mungkin karena bertelanjang dada dalam waktu yang lama, tadi malam.

Merasa aneh melihat temannya, Chanyeol mencoba menghampiri Henry di pinggir ruangan yang tiap sisinya di lapisi cermin itu. Ini adalah ruang latihan dance untuk boyband sekolah. Salah satunya boyband “The Cupid”. The Cupid beranggotakan 5 orang, Henry, Chanyeol, Tae-ik, Jermy, dan Shinwoo.

“Gwaenchana? Sepertinya kau sakit.” Tanya Chanyeol setelah menepuk bahu temannya itu. Dia mengambil posisi duduk disamping Henry.

Henry memutar kepalanya kearah Chanyeol yang sedang meneguk minuman isotoniknya. “Aku tidak enak badan.”

“Kenapa tidak pulang saja? Bukankah Jiseon seonsaengnim tidak masuk hari ini.” Saran Chanyeol. Henry berpikir sejenak. Sepertinya itu bukan ide yang buruk. (ceritanya author jadi guru tari sedangkan Kyuppa guru vocal! kyyyyyaaaaa >.<)

“Geurae, aku ke loker dulu.” Henry berdiri dan tersenyum. Chanyeol mengangguk sambil menunjukkan kepalan tangan dan Henry membalasnya. Kebiasaan mereka, saling membenturkan kepalan tangan. Maklumlah, mereka sudah bersahabat sejak sekolah dasar. “Aku pulang duluan, ne?” Henry pamit pada member lain dan dibalas acungan jempol karena mereka masih sibuk membuat gerakan baru.

Henry melangkahkan kakinya di koridor sekolah yang sepi. Tempat ini memang sepi karena letak ruang latihan dibelakang gedung yang digunakan untuk kelas. Diujung koridor Henry menangkap sosok yeoja yang sangat dikenalnya. Hanya butuh waktu sedetik untuk mengetahui siapa orang itu. Krystal Jung. Ini bukan waktu yang tepat untuk bertemu yeoja cengeng itu. Henry terus berjalan hingga melewatinya.

“Oppa, kita balikan yah?” lagi-lagi 4 kata itu yang didengarnya. Henry mendengus dan berbalik dengan terpaksa. Menatap malas wajah yeoja itu.

“Kau memohon sampai mati pun aku tidak mau, Krystal-ah.” Setelah menyelesaikan kalimatnya, Henry melanjutkan langkahnya.

“Wae?” Krystal hampir berteriak. Itu membuat suara menggema diseluruh koridor. “Seharusnya kau bersyukur. Yeoja paling cantik disekolah ini mau mengejar-ngejar namja murahan sepertimu.” Lanjutnya dengan dada yang kembang kempis menahan emosi.

“Mwo?” sekali lagi Henry berbalik dengan mata yang berkilat-kilat. Dia benar-benar marah. “Kau bilang aku namja murahan?” Henry maju selangkah. “Kaulah yang MURAHAN!!” Henry berteriak tepat didepan wajah Krystal. Dia memberi penekanan pada akhir kalimatnya.

Satu kata itu sukses membuat air mata Krystal jatuh begitu saja. Dia langsung berlari, pergi dari tempat itu sambil menutup wajahnya. Henry hanya melihat yeoja itu pergi dengan tangan terkepal. Kalau saja dia bukan yeoja, mungkin dia sudah babak belur dipukuli oleh Henry.

Henry kembali melanjutkan jalannya. Loker mereka memang berada cukup jauh. Dia harus menuruni tangga ke lantai satu dulu. Entah kenapa, Henry merasa kepalanya semakin pusing. Apakah dia bisa bertahan hingga kebawah sana? Henry menatap takut lantai dibawah sana. Baru saja dua anak tangga diinjaknya, semuanya menjadi gelap dan yang terakhir didengarnya hanya teriakkan orang yang tak tahu siapa itu.


***


Henry membuka mata. Semua tampak tidak asing dimatanya. Sekilas saja, dia tahu ini kamarnya.

“Kau sudah sadar?” suara seseorang terdengar dari arah kirinya. Suara itu tidak asing lagi. Suara itu yang terakhir didengarnya sebelum semuanya menjadi gelap. Seluruh tubuhnya terasa nyeri.

“Apa yang terjadi?” Henry langsung bertanya. Orang itu menyandarkan tubuhnya disandaran sofa yang berada disamping tempat tidur Henry itu.

“Tadi kau pingsan, kenapa kau memilih pingsan ditempat itu, eoh!” Hyesung memajukan tubuhnya ke Henry.

“Mana aku tahu! Kalau bisa memilih juga pasti aku lebih memilih pingsan di atas kasur.” Balas Henry ketus. Hyesung melirik Henry dengan ekor matanya.

“Benar juga!” Gubrak!!! Dua kata itu keluar dengan polosnya dari mulut Hyesung. Henry menepuk dahinya frustasi.

“Hajiman, kau lihat!” Hyesung menunjuk keningnya yang tertutup plester luka. Henry melihatnya dengan kening yang berkerut. “Kau jatuh tepat di atasku dan keningku tergores benda ditanganmu itu.” Hyesung menoel-noel cincin bermata tengkorak ditangan kiri Henry.

“Hehe,.. mianhaeyo. Dan kenapa aku bisa sampai disini? Apa kau yang mengangkatku? Apa kau yang menyetir? Apa kau yang tadi berteriak sangat kencang itu? Apa Chanyeol tahu kalau tadi aku terjatuh?” Kini Hyesung yang menepuk dahinya frustasi. Ternyata namja ini termasuk namja cerewet. Pertanyaan-pertanyaan itu keluar dari mulutnya seperti kereta ekspres yang rusak remnya.

#Flasback

“Hyesung-ah, kau mau kemana?” Tanya Jieun ketika melihat Hyesung pergi. “aku mau ke loker mengambil buku biologiku” jawabnya sambil berjalan.

Hyesung berjalan dengan santai memasuki koridor kelas yang agak sepi. Sebelum sampai loker, Hyesung harus melalui tangga dari lantai dua dulu. Beberapa meter setelah melewati tangga, Hyesung mendengar teriakkan yang cukup besar dari atas. Hyesung menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah tangga. Semenit kemudian seorang yeoja berlari dari atas sambil menutup wajahnya.

Penasaran, Hyesung kembali ke tangga. Dia melihat Henry berdiri diambang tangga sambil meremas kepalanya. Sepertinya dia dalam keadaan yang tidak baik.

“Hen… yaaa!” baru saja Hyesung ingin memanggil namanya, Henry sudah terjatuh dari atas sana. Panik, Hyesung langsung maju hendak menahan Henry namun naas. Tubuh Henry terlalu berat dan malah menimpa Hyesung.

“Bag.. bugh.. bruk” Tangan kirinya berhasil menimpa wajah Hyesung. Begitu Henry terjatuh, Hyesung masih dalam keadaan jongkok di anak tangga ke tiga. Hyesung mencengkeram erat kaus Henry sebelum kehilangan keseimbangan dan jatuh bersama Henry dilantai. Tubuhnya seperti sehabis dijatuhi meteor. Dan lebih parahnya lagi, tak ada seorangpun disana. Tak ada siapapun yang bisa membantunya mengangkat manusia berat diatasnya itu.

#Flashback End

“Huwahahahaha……” Henry tertawa terbahak-bahak diakhir cerita Hyesung. Itu membuat Hyesung memasang wajah jengkelnya. “Jangan ketawa!!” pekik Hyesung lalu mencubit tangan kiri Henry.

“Aw aw aw aw.” Jerit Henry ketika tangan Hyesung mencubitnya. “Mianhae, lalu bagaimana caranya kau membawaku sampai disini?”

“Kebetulan ada tukang kebun yang lewat. Dia yang mengangkatmu ke mobil. Setelah itu aku menelepon Han ahjussi (sopir pribadi ayah Henry) untuk menjemputmu.” Hyesung memiringkan kepalanya menatap Henry. Henry hanya mengangguk-angguk mengerti.

“Lalu, kau disini sejak tadi?” Henry melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 13.45 sedangkan dia ingat waktu dia pingsan tadi kira-kira pukul 10.30.

“Aniyo, aku baru saja pulang. Kenapa kau pingsan lama sekali huh? Kasihan Han ahjussi dan pelayan lain yang sibuk mencari cara menyadarkanmu. Untung saja mereka tahu nomor telepon dokter keluargamu.” Hyesung mengomel dengan asiknya membuat Henry hanya menatapnya heran. Lama kelamaan, Henry jadi menyukai ekspresia yeoja itu ketika mengomelinya. Bibirnya yang terbuka tutup dengan cepat, bola matanya yang sengaja diputar-putar(?) karena jengkel, alisnya yang bergerak-gerak tidak karuan, dan pipinya yang dikembungkan diakhir omelannya. Itu semua lucu.

“Kenapa kau menatapku seperti itu?”.

“Ah, tidak apa-apa.” Jawabnya sambil membangunkan tubuhnya. “eits, kau tidak boleh banyak bergerak dulu. Kata dokter, kau harus beristirahat sampai besok.” Hyesung menahannya. Terpaksa dia kembali meringkuk didalam selimutnya.

Hyesung meraba dahinya. “demamnya sudah mulai turun.” Gumam Hyesung. “Dokter bilang, kau kecapekan. Ku kira namja sepertimu tidak bisa sakit.” Godanya dan disusul cekikkan.

“Tunggu disini, tadi aku membuatkan bubur untukmu. Setelah itu kau harus minum obatmu.” Kata Hyesung sebelum meninggalkan kamar itu.

Tidak menunggu cukup lama, Hyesung kembali dengan nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih hangat. Dia meletakkan nampan itu di meja sebelah kiri ranjang Henry.

“Ireona! Kau harus makan ini.” Perintah Hyesung. “Shireo!” jawab Henry ketus. Jawaban itu sukses membuat Hyesung kembali mencubitnya dan Henry kembali menjerit kesakitan.

“Orang tuamu tidak ada disini. Bagaimana kalau kau mati?” omel Hyesung sekenanya. “ya! Kejam sekali kau menyumpahiku seperti itu.” Pekik Henry.

“Kalau begitu makanlah!” Hyesung menyodorkan sesendok bubur.

Sebelumnya, Henry menolak untuk disuapi. Tapi, akhirnya karena bujukkan Hyesung dia menyerah juga dan memilih untuk menghabiskannya.

Sejenak, Henry merasa nyaman. Seumur hidupnya belum pernah dia merasa senyaman ini. Biasanya, kalau dia sakit, eommanya pasti hanya akan memanggil dokter dan mencekoki dia dengan obat. Setelah itu, dia pasti tertidur dan terbangun keesokan harinya dengan keadaan membaik. Yang menyuapi atau membuatkan bubur pun pastinya para pembantu. Bukan eommanya.

‘Apa eomma Hyesung selalu melakukan ini setiap dia sakit?’ Henry bertanya dalam hati.


***


Tiga hari kemudian…

Henry berjalan santai menuju kelasnya dilantai dua setelah memarkirkan mobilnya. Sebelum memasuki koridor kelas, dia harus melewati lapangan basket.

“Henry oppa!” suara seseorang memanggilnya dari tengah lapangan. Henry memutar kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya. Ternyata yeoja itu sangat gigih. Henry pikir, setelah dibentak tiga hari lalu yeoja itu akan menyerah juga. Ternyata tidak.

Kini yeoja itu tengah berdiri dibawah ring basket sambil menggulung-gulung dasinya dijarinya. Terpaksa, Henry mendekatinya. Dalam hati dia berkata ’oppa, ayo kita balikan’.

Yeoja itu tersenyum senang melihat Henry mendekatinya. “Oppa, ayo kita balikan!” bingo! Henry sudah hafal kata-kata itu. Hahaha.. Henry tertawa dalam hati.

“Krystal-ah, kita berteman saja ne? jebal, aku sudah lelah seperti ini terus.” Krystal terdiam menatap Henry. Sampai kapan namja ini terus-terusn menolaknya? Pikir Krystal dalam hati. “Waeyo?”

“Karena aku baru saja jadian dengan yeoja lain. Jadi, jebalyoo jangan pernah menemuiku dengan kata-kata balikan lagi.” Kata-kata itu tanpa sadar keluar begitu saja dari mulutnya.

Krystal mengerutkan keningnya. Jadian? Seorang Henry Lau sudah jadian dan tidak ada kabar beritanya sama sekali?. “Keunyeoga nuguya? (Siapa dia?)” Tanya Krystal langsung.

Omona!! Henry tidak memikirkan hal itu. Siapa yeoja itu? Henry memaksa otaknya memikirkan sebuah nama. Tapi yang ada di otaknya hanya ada nama…

“Namanya Hyesung.” Henry langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Kenapa nama yeoja itu yang disebutnya? Tapi dia cepat-cepat memamerkan senyumnya lagi sebelum Krystal mencurigainya.


TBC

__________..~~ooOoo~~..__________


Huwaaaaaaaaahhhhhh…….. author lega banget chapter 2nya selese juga! Gimana FFnya? Mian kalo gak sesuai keinginan reader semua. Btw, chapter ini sebernya dah jadi sejak lama, tapi laptop author rusak T^T. jadi mesti ngetik dari awal lagi. Makanya kelamaan deh! Ya udin, dari pada kepanjangan dan author makin panjang curhatnya. Author akhiri sampai disini.
silahkan kirimkan komentar, saran, atau kritik kalian ke :

Author kasih nama FB n Twitter karena buat komen langsung di sini author akui emang susah.

Kkkkkkkk~ kelanjutannya ditunggu yah! Doain mudah-mudah cepet dapet ilham trus bisa END dan cepet di posting,.. hohohohoho~
See you…… #TebarKisseuWithKyu


Ttd.
PJS a.k.a Park Jiseon a.k.a Veny Sugandhi
(author terkeceh istrinya Kyu)

#ReadersPadaMuntah

Jumat, 06 Desember 2013

[Lyric] EXO K – Baby Don’t Cry (Romanization with Indonesian Translate)


 [Romanization]
[Romanization by : http://venysuga.blogspot.com]

[Baekhyun] Deoneun mangseoriji ma jebal
Nae simjangeul geodueo ga
Geurae nalkaroulsurok joha
Dalbich jochado nuneul gameun bam

[D.O] Na anin dareun namjayeossdamyeon
Heuigeuk aneu han gujeorieossdeoramyeon
Neoeui geu saranggwa bakkun seongcheo modu thaewobeoryeo

Baby don’t cry, tonight
Eodumi geoshigo namyeon
Baby don’t cry, tonight
Eobseossdeon iri dwil geoya
Mulgeophumi dwineun geoseun nega aniya
Kkeuthnae mollaya haessdon
So Baby don’t cry cry
Nae sarangi neol jikhil theni

[Suho] Ojik seororeul hyanghae issneun unmyeongeul jugopada
Eosgalril subakke eobsneun geu mankeum deo
Saranghaesseumeul nan ara

([D.O & Chanyeol] When you smile, sun shine)

[Baekhyun] Eoneoran theuren chae mot dameul chanran
([D.O & Chanyeol] On mame phado chyeo)
[Suho] Buseojyeo naerijanha oh

Baby don’t cry, tonight
Phokphongimorachineun bam ([Baekhyun] U haneuri muneojil deut)
Baby don’t cry, tonight
Jogeumeun eourijanha
Nunmulboda chanranhi bichnaneun I sungan
Neoreul bonaeya haessdeon
So Baby don’t cry cry
Nae sarangi gieokdwil theni
[Romanization by : http://venysuga.blogspot.com]

[Chanyeol] Eodukheomhan gothongeui geuneul wi
Ibyeoreui muntheoke naega muchamhi neomeojyeodo
Neol wihaeseoramyeon gamdanghal theni
Uh, daeshin nareul julge birok nal moreuneun neoege
Don’t cry ddeugeoum nunmulbodan
Chadichan euseumeul boyeojwo, Baby

[D.O] Say no more ([Chanyeol] Baby)
No more ([Chanyeol] Don’t cry)

[Chanyeol] Jebal manseorijineun marajwo mulgeophumi dwil geu chalna

[D.O] Say no more ([Chanyeol] Baby)
No more ([Chanyeol] Don’t cry)

[Chanyeol] Nunbushin sarameuro nameul su issge
Charari geu khalro nal thaewojwo

[D.O] Ne nun soge gadeuk cha oreuneun dalbich woo
[Baekhyun] Sori eobsi gothong soge holleo namchineun I bam

Baby don’t cry, tonight
Eodumi geoshigo namyeon
Baby don’t cry, tonight
Eobseossdeon iri dwil geoya
Mulgeophumi dwineun geoseun nega aniya
Kkeuthnae mollaya haessdon
So Baby don’t cry cry
Nae sarangi neol jikhil theni

[Baekhyun] Ireun haessari noga naerinda
Neoreul dalmeun nunbushin naerinda

[Suho] Gireul irheun nae nuneun ijeya
Cry cry cry

[Romanization by : http://venysuga.blogspot.com]


[Indonesian Translate]
[Indonesian Translate by : http://venysuga.blogspot.com]

[Baekhyun] Mohon jangan ragu untuk membuang
Semua perasaanmu padaku
Betapa jahatnya aku
Bahkan bulanpun menutup matanya

[D.O] Aku bukan lelaki yang peduli
Berharap semua ini hanya lelucon
Dan dengan cinta akan ku hapus semua lukamu sejak lama

Baby don’t cry, tonight
Setelah redup menghampirimu
Baby don’t cry, tonight
Setelah semua ini telah tiada
Buih ini tidak akan kembali padamu
Aku tak tahu kapan berakhir
So Baby don’t cry cry
Cintaku akan melindungimu

[Suho] Semata-mata saling percaya menjalin takdir ini
Tapi tak ada pilihan lain selain berakhir
Aku tahu kita saling mencintai

([D.O & Chanyeol] When you smile, sun shine)

[Baekhyun] Pancaran kecantikan yang tak bisa di jelaskan dengan bahasa
([D.O & Chanyeol] Seluruh tubuhku bergemuruh)
[Suho] Meruntuhkan pertahananku, oh
[Indonesian Translate by : http://venysuga.blogspot.com]


Baby don’t cry, tonight
Dimalam yang penuh badai ini ([Baekhyun] Seakan langitpun akan runtuh)
Baby don’t cry, tonight
Keadaan yang sangat sesuai
Melihat air matamu terjatuh sesaat
Aku harus merelakanmu pergi
So Baby don’t cry cry
Cintaku akan terus teringat

[Chanyeol] Diatas penderitaan dan ambang perpisahan
Aku yang begitu kejam akan selalu ada untukmu
Ku serahkan diri ini padamu meskipun kau tidak mengenaliku
Uh, tersenyumlah meski itu hanya kepalsuan
Don’t cry, melihat air matamu membuatku merasa panas
Menampakkan kehancuran yang sangat dingin, Baby

[D.O] Say no more ([Chanyeol] Baby)
No more ([Chanyeol] Don’t cry)

[Chanyeol] Aku mohon jangan ragu, aku akan menghilang menjadi buih dalam sekejap mata

[D.O] Say no more ([Chanyeol] Baby)
No more ([Chanyeol] Don’t cry)

[Chanyeol] Aku bisa mengingat diriku seperti itu
Sebaiknya kau menghukumku

[D.O] Cahaya bulan terpancar dari matamu
[Baekhyun] Ini malam sunyi yang penuh kesakitan

Baby don’t cry, tonight
Setelah redup menghampirimu
Baby don’t cry, tonight
Setelah semua ini telah tiada
Buih ini tidak akan kembali padamu
Aku tak tahu kapan berakhir
So Baby don’t cry cry
Cintaku akan melindungimu

[Baekhyun] Saat mentari pagi menyapa
Sinar mentari yang mengingatkanku padamu

[Suho] Air mata yang tertahan terjatuh sekarang
Cry cry cry

Indonesian Translate by : http://venysuga.blogspot.com

Roman & Translate oleh saya Veny Sugandhi http://venysuga.blogspot.com
Sertakan alamat lengkap dan nama blog ini jika ingin COPAS